Bangkai misterius tersapu ke pantai Chili

Posted by Sangat Unik

Mungkinkah Makhluk prasejarah atau Dinosaurus masih hidup di zaman modern sekarang ini ? Para penganut teori evolusi akan segera membantahnya. Menurut mereka Dinosaurus telah punah atau berevolusi menjadi makhluk modern yang kita kenal sekarang. Walaupun banyak bukti yang mengindikasikan sebaliknya. Mungkin ini salah satunya :


Ketika saya membongkar arsip-arsip lama, saya menemukan bahwa misteri yang satu ini masih belum terpecahkan. Juli 2003, penduduk Santiago, Chili dikejutkan dengan bangkai makhluk laut raksasa yang tersapu ke pantaiPasifik Selatan. Para Ilmuwan Chili segera meminta bantuan internasional untuk membantu mengidentifikasi makhluk tersebut.


Makhluk yang sudah mati itu pertama kali salah dikira sebagai seekor paus. Namun para ahli yang tiba di lokasi menyadari kalau makhluk tersebut sepertinya memiliki tentakel. Karena tidak adanya struktur tubuh lain yg bisa diidentifikasi, maka kesimpulan yang pasti belum bisa diambil.

"Kami belum pernah melihat spesimen seaneh ini, kami tidak tahu apakah itu adalah seekor cumi raksasa yang kehilangan beberapa anggota badan atau seekor spesies yang baru." Kata Elsa Cabrera, seorang ahli biologi kelautan dan direktur Center for Cetacean Conservation di Santiago. Cumi raksasa hidup di kadalaman 9.500 kaki dan hanya muncul ke permukaan ketika mereka mati. Panjang cumi raksasa yang pernah teridentifikasi adalah sekitar 60 kaki.

Selain memiliki fitur seperti tentakel, makhluk itu juga memiliki kulit melingkar seperti ubur-ubur, kira-kira sepanjang sebuah bus sekolah. Ada spekulasi bahwa bangkai tersebut kemungkinan adalah kulit paus, namun menurut Cabrera, deskripsinya tidak cocok dengan bangkai tersebut. Cabrera telah menghubungi organisasi internasional untuk membantu memecahkan misteri ini.

Baca juga : Monster aneh terdampar di pantai Guinea dan Monster Montauk kedua ditemukan di Long Beach.


Update : 16 September 2009

National geographic melaporkan bahwa bangkai tersebut adalah kulit Paus. Kesimpulan ini didapatkan setelah dilakukan tes DNA oleh para Ilmuwan.

(news.nationalgeographic.com)