Cuaca dingin di Eropa Tengah dan Timur yang telah menewaskan puluhan orang kemungkinan masih akan berlangsung hingga beberapa hari mendatang. Bahkan, temperatur anjlok hingga minus 30 derajat Celcius.
Associated Pressmemberitakan korban meninggal akibat cuaca dingin tersebut di Ukraina sudah mencapai 43 orang. Sedangkan sekitar 720 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami hipotermia.
Pemerintah Ukraina mengatakan mereka telah mendirikan 1.730 tempat-tempat penampungan sementara yang dilengkapi fasilitas pemanas.
Cuaca ekstrim itu pun membuat permintaan gas untuk memanaskan ruangan melonjak. Bahkan, pada saat yang sama pasokan gas dari Rusia terpaksa dikurangi karena naiknya permintaan di dalam negeri. Perusahaan gas pemerintah Rusia, Gazprom, mengatakan pasok ke Italia dikurangi 10 persen.
Sebagian besar wilayah Rusia mengalami musim dingin ekstrem. Temperatur di Rusia rata-rata mencapai minus 15 hingga minus 22 derajat Celcius di siang hari dan minus 22 hingga minus 29 pada malam hari.
Meski Rusia mengurangi pasokan, Uni Eropa mengatakan memiliki pasok gas yang cukup untuk mengatasi kenaikan permintaan.
"Negara-negara anggota Uni Eropa saat ini masih bisa mengatasi penurunan pasok gas dari Rusia," kata juru bicara Komisi Energi Uni Eropa Marlene Holzner kepada Reuters.
"Kami yakin masalah ini tidak akan menjadi serius, apalagi terjadi surplus energi di Eropa dalam beberapa pekan sebelumnya," tandasnya.
source: http://metrotvnews.com/read/news/2012/02/01/80546/Cuaca-Dingin-di-Eropa-hingga-Minus-30-Celcius/7