Korban tomcat tak hanya ditemukan di Jawa Timur, tapi juga di Sukabumi, Tasikmalaya, bahkan Bali. Dinas Kesehatan Jatim sejauh ini telah menerima 150 laporan warga terkena tomcat di 16 pusat kesehatan masyarakat di berbagai daerah.
Meski demikian, masyarakat tidak perlu panik. Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang atau PPBB Kementerian Kesehatan mengatakan, serangan tomcat tampak meluas karena pengaruh cuaca. Namun, tomcat akan hilang dengan sendirinya, seiring perubahan cuaca.
"Ditambah lagi dengan adanya musim hujan. Itu akan menambah populasi. Tapi. nanti jika sudah berganti musim, mereka (tomcat) bakal hilang sendiri," kata Rita Kusriastuti, Direktur PPBB Kementrian Kesehatan, di Jakarta, Kamis (22/3).
Selain itu, puskesmas dan layanan kesehatan milik pemerintah siap merawat korban tomcat dengan cuma-cuma. Bila terlanjur terkena racunnya, segera bilas dengan air dan sabun. Beri salep khusus dan jangan digaruk. Lukanya akan sembuh dalam tiga atau empat hari.
Tomcat tidak menggigit atau menyengat, hanya mengeluarkan bisa sebagai bentuk pertahanan diri. Karena itu, bila tomcat hinggap di tubuh, cukup kibaskan saja serangga ini.
source: http://berita.liputan6.com/read/383291/tomcat-bakal-hilang-sendiri