Serangga tomcat yang akhir-akhir ini ramai diberitakan mulai ditemukan warga Kabupaten Subang. Hingga, Senin (26/3) warga di empat lokasi berbeda menemukan jenis serangga tersebut di pemukiman penduduk.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengimbau kepada warga agar tidak panik dan resah. Apabila ada yang terkena serangan tomcat agar secepatnya dibawa ke Puskesmas terdekat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Senin (26/3) serangga tomcat ditemukan warga Kecamatan Subang, dan warga Kecamatan Tanjungsiang.
Dalam dua hari terakhir ada dua keluarga yang menemukan serangga tersebut di sekitar rumah mereka, masing masing di kelurahan Soklat dan Karang Anyar Kecamatan Subang. Sedangkan dua temuan lagi berada di wilayah Kecamatan Tanjung Siang.
Di Kec. Subang, tomcat ditemukan Agus warga Gang Merak, Kelurahan Soklat di rumahnya. Ketika itu dirinya bersama keluarga sedang nonton TV di ruang tengah. Tiba-tiba ia melihat serangga dengan bentuk seperti yang sering diberitakan media.
"Saya kaget juga, saat Minggu malam ada serangga bentuknya sama seperti yang sering diberitakan di media. Waktu itu saya langsung ambil tube semir ban dan memukul serangga itu sampai mati," katanya.
Hal sama diakui Nurhayati warga Jalan Panglejar 3 Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang. Dia menemukan serangga seperti tomcat di rumahnya, Sabtu siang pada saat membereskan ruang tidur.
Ketika itu dirinya kaget karena bentuk serangga sama dengan yang dilihat di media. "Saya langsung bereaksi, memukulnya sampai mati dengan sandal yang saya pakai,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Achmad Nasuhi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dua kasus tomcat dari daerah Kecamatan Tanjungsiang.
"Sampai saat ini laporan yang kami terima dari Puskesmas Tanjungsiang, di sana ada dua kasus. Serangganya sudah ditemukan, tapi tidak banyak," ujarnya.
Dikatakan Achmad, upaya antisipasi telah dilakukan pihaknya dengan meminta petugas puskesmas agar tetap mengikuti perkembangan, utamanya bila ada masyarakat yang terkena serangan tomcat.
Kemudian memberikan penyuluhan di berbagai kesempatan agar masyarakat tidak resah tetapi tetap waspada. Apabila ada yang terkena tomcat agar segera melapor atau dibawa ke puskesmas terdekat.
"Kami sudah meminta agar Tim Gerak Cepat Puskesmas segera melakukan antisipasi bila ada temuan kasus segera menangani dan melapor ké dinkes. Obat obatan yang ada di dinkes masih bisa untuk menangani gangguan kulit akibat tomcat," ujarnya.
Achmad menjelaskan keberadaan serangga tomcat itu sebenarnya sudah lama, dan habitat asli serangga itu biasanya berada di sawah atau tempat lembab. Dari informasi, serangga itu merupakan musuh alami hama wereng. "Jadi sebetulnya keberadaan serangga itu membantu petani," katanya.
source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/182067