Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutuk keras peledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 49, Kota Solo, Jawa Tengah. Presiden menilai, itu kegiatan dan aksi terorisme.
"Atas nama negara dan pemerintah, saya mengutuk keras atas aksi terorisme...kejahatan luar biasa yang bersifat tanpa pandang bulu ini," kata Presiden dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (25/9) petang.
Presiden prihatin. Kepada mereka yang menjadi korban di Solo, Presiden mengatakan, akan menjadi tanggungan negara. "Pemerintah akan menanggung biaya pengobatan dan perawatan mereka sampai sembuh," terang Presiden.
Presiden menyebutkan, pelaku bom bunuh diri di Solo adalah anggota jaringan terorisme Cirebon, Jawa Barat. Kelompok ini, beberapa bulan silam, juga beraksi di Cirebon.
"Saya instruksikan investigasi dilanjutkan secara intensif. Agar akar jaringan Cirebon bisa dipangkas habis. Termasuk dana, pemimpin atau penggerak dari aksi tersebut," kata Presiden.
Presiden juga meminta Polri dan pihak terkait melakukan investigasi ke dalam. Presiden ingin memastikan semua aparat dan intelijen sudah berkerja dan menjalankan tugas dengan baik.
Pada kesempatan itu, Presiden juga memastikan, ancaman terorisme masih ada. "Real," kata Presiden. "Ancaman ini bukan mengada-ada. Tapi masih ada. Banyak negara menghadapi ancaman yang sama. Wajib hukumnya bagi kita semua untuk waspada."
Bom meledak di GBIS Kepunton, pagi tadi, sekitar pukul 10.55 WIB. Ledakan menewaskan satu orang--pelaku peledakan bom--dan melukai sedikitnya 19 orang, sebelas di antaranya luka berat.
Dilihat dari foto yang disebarkan polisi, tadi sore, pelaku diduga berusia antara 20-30 tahun. Tinggi pelaku sekitar 165 centimeter. Kulitnya sawo matang dengan potongan rambut pendek. Ikal.
Saat beraksi, menurut sejumlah saksi, pelaku mengenakan kemeja putih, celana hitam, dan bertopi. Bersepatukets. Dia menyamar sebagai jemaat gereja.
source:http://www.metrotvnews.com/index_2011.php/read/newsvideo/2011/09/25/136614/Presiden-Mengutuk-Bom-Solo