Isak Tangis Iringi Jenazah Zainuddin MZ

Posted by Sangat Unik


Ribuan pelayat tak ada habisnya berdatangan ke kediaman Zainuddin MZ. Tak hanya tetangga sekitar, sejumlah organisasi kemasyarakatan seperti FBR, Forkabi, dan FPI, juga datang untuk mengantarkan jenazah Zainuddin ke liang lahat.

Sebelum disemayamkan, jenazah akan disolatkan di Masjid Fajrul Islam. Para pelayat pun mengantarkan jenazah menuju masjid sambil melantunkan tahlil dan doa-doa. Selain berdoa, para pelayat juga mengiringi kepergian almarhum dengan isak tangis.

Salah satu sahabat almarhum, Akri, salah satu personil Grup Patrio, menceritakan pengalaman semasa hidupnya bersama dai sejuta umat itu. “Beliau adalah salah satu tokoh keagamaan yang melegenda. Beliau contoh bagi ustad-ustad muda agar berani tampil di televisi. Saya tidak percaya dengan kepergian beliau,” ujar Akri ditemui di rumah duka, Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa 5 Juli 2011.

Bagi Akri, Zainuddin adalah contoh hidup baginya. “Ini sebuah peringatan bagi saya dan semua. Senyum dan tawa beliau selalu saya ingat, sangat khas sekali. Setiap ketemu beliau, beliau selalu mengusap belakang kepala saya. Saya belum bisa mencontoh kebiasaan beliau,” kata Akri lagi.

“Dai sejuta umat adalah titel yang sulit didapatkan. Beliau tentunya adalah orang yang mendapat hidayah,” tutur Akri. Kyai Zainuddin MZ, pagi ini menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Dai kondang itu meninggal akibat menderita sakit jantung dan diabetes.

Zainuddin Muhammad Zein lahir di Jakarta tanggal 2 Maret 1951. Dia meraih gelar sarjana dari Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dia juga mendapat gelar doktor honoris causa dari  Universitas Kebangsaan Malaysia. Ceramah keagamaan Zainuddin selalu diminati banyak orang, karena gaya bicaranya yang ringan dan humoris. 

• VIVAnews