Frekuensi kereta yang melintas di stasiun Rawa Buaya terbilang sedikit. Rentang waktu yang cukup lama membuat para warga leluasa menjalani terapi aliran listrik. Tetapi mereka tetap waspada tiap kali mendengar aba-aba kereta akan melintas.
Jarak dari stasiun Rawa Buaya ke tempat para warga menjalani terapi berkisar 300-400 meter. Umumnya mereka sudah sangat mengetahui jadwal kereta jurusan Kota-Tangerang ini akan melintas. Aktivitas mulai ramai pada sore hari.
"Di sini relatif aman, kereta datang 1-1,5 jam sekali. Bandingkan dengan jalur kereta Depok," kata Budi (51) kepada detikcom, Rabu (20/7/2011).
Lokasi yang cukup jauh dari jalan utama menjadi salah satu alasan. Mereka leluasa menikmati terapi sambil tiduran tanpa harus malu menjadi tontonan orang banyak. "Tidak terlalu keliatan dari jalan raya," katanya.
Sampai saat ini Budi mengaku tidak tahu siapa yang pertama kali menemukan terapi arus listrik. Sejak 6 bulan lalu menjalani terapi, Budi merasa penyakit darah tinggi dan kebiasaanya bersin di pagi hari mulai membaik.
"Badan saya sudah enakan," imbuhnya.
Santi (43) mengungkapkan hal serupa. Menurutnya lokasi terapi ini terbilang cukup nyaman karena jauh dari keramaian. Dia juga tidak mempermasalahkan jika ada orang yang menilai dirinya aneh.
"Terserah orang mau bilang saya gila, kenyataannya saya sehat," kata Santi yang datang bersama anaknya.
Baru 3 bulan menjalani terapi, perempuan yang menderita sakit penyempitan saraf dan vertigo ini sudah mulai merasakan efek positif dari arus listrik. "Sekarang saya sudah bisa nengok," ungkapnya.
Semakin sore jumlah warga terus berdatngan. Sendiri maupun bersama keluarga, mereka benar-benar menikmati terapi ini. Sambil tiduran di rel, mereka merasakan aliran listrik menggetarkan tubuh mereka.
source: http://www.detiknews.com/read/2011/07/20/171302/1685469/10/ka-jarang-melintas-warga-leluasa-terapi-di-rel?991101mainnews
Home »Unlabelled » KA Jarang Melintas, Warga Leluasa Terapi di Rel