Dengan banyaknya saingan di kelas bulu, apakah MacBook Air baru tetap yang terdepan?
Oleh Tim Macworld, Fadly Yanuar
MacBook Air ditempatkan oleh Apple untuk menjadi laptop paling kecil dan ringan dari seluruh jajaran laptop mereka. Hal ini menjadikan MacBook Air berada di segmentasi yang sama dengan PC netbook dan ultraportable, yang merupakan jenis paling kecil dan ringan dari laptop berbasis sistem operasi Windows. Nah, bagaimana dengan teknologi perangkat keras yang diusung? Apakah MacBook Air memang lebih unggul daripada ultraportable dan netbook yang ada di pasaran?
Apple MacBook Air 11"
- Intel Core 2 Duo 1.4GHz
- Nvidia GeForce 320M 256MB
- 11", 1,06kg
Processor rating: 4
Graphics (video/design): 4
Battery: 5-6+ jam 5
Bobot & Tebal: 5
Versi termurah dari MacBook ini tidak lain adalah ultraportable ala Apple. Meski ringan dan tipis. Apple tidak mengorbankan performanya. Penggunaan media SSD sebagai storage utama membuat MacBook Air dapat menyala dan mati hanya dalam hitungan detik. Selain itu, penggunaan Core 2 Duo dan chip grafis Nvidia GeForce membuat performanya hampir setara komputer desktop biasa, baik untuk aplikasi grafis definisi tinggi, film, dan juga game. www.apple.com/macbookair
Alienware M11x Revision 2
- IntelCore i5/i7 ULV
- Nvidia GeForce GT335M
- 11,67 2,1 kg
Processor rating: 4 (core i5)
Graphics (video/design); 5
Battery: 4-5+ jam 4
Bobot & tebal: 2
Alienware M11x versi original adalah komputer ultra ringan yang sudah terkenal di dunia game. Dengan revisi terbarunya yang menggunakan Intel Core seri ULV (Ultra Low Voltage), M11x adalah ultraportable yang memiliki tenaga lebih untuk memainkan game terbaru, tanpa membuat penggunanya kuatir dengan daya tahan baterai. M11x awal menggunakan Intel Core 2 Duo sama seperti yang digunakan Apple, namun untuk rev.2 ini Alienware mengganti prosesor Intel Core 2 Duo menjadi Core i5 dan i7 ULV. www.alienware.com
HP Pavilion dm1Z
- AMD Fusion E-350 1.6GHz
- AMD RADEON HD 6310
- 11,6"/ 1,5kg
Processor rating: 3
Graphics (video/design): 4
Battery: 4-5 jam 3
Bobot & tebal: 3
HP dm1Z berbasis Accelerated Processing Unit (APU) Brazos E-350 dari AMD. Notebook berukuran 11.6" ini berdiri di antara kategori ultraportable dan netbook. GPU Radeon HD 6310M yang terbenam di dalam APU mengantarkan performa game yang cukup baik. Game Torchlight berjalan lancar dalam settingan tertinggi, begitu juga Left 4 Dead 2. Namun, kecepatan prosesornya masih jauh di bawah Core i series dari Intel. www.hp com
Dell Inspiron M101z
- AMD Athlon II Neo K325 1.3Ghz
- AMD Radeon HD 4225
- 11,6"/1,9kg
Processor rating: 2
Graphics (video/design): 3
Battery: 4+ jam 2
Bobot & tebal: 3
Seri AMD Athlon Neo sedikit lebih kuno dari Fusion. Untuk game pun, chip grafisnya walau lebih baik dari Intel onboard, tapi prosesornya paling lambat dalam pengujian ini. Unreal Tournament misalnya, frame rate-nya hanya menembus 13.3 fps sehingga tidak bisa dimainkan. Kekurangan terbesar M101Z adalah daya tahan baterainya. Sekali pengisian, ia hanya mampu bertahan selama kurang lebih 4 jam saja. www dell.com
Acer Aspire TimelineX 1830T-68U118
- Intel Core i7 680UM 1,46GHz
- Intel HD
- 11,6"/1,3kg
Processor rating: 5
Graphics (video/design): 3
Battery: 6+ jam 4
Bobot & tebal: 4
Acer meng-update ultraportable seri TimelineX dengan prosesor Intel Core i7. Ini memberikan tenaga ekstra pada model 1830T-68U118. Walau demikian, chip grafisnya onboard, dan kurang kencang dibanding GeForce milik Nvidia. TimelineX mungkin yang paling mendekati Air dari segi ketipisan. Tidak hanya notebooknya, power adapter-nya pun tergolong sangat ringan. Dalam pengetesan daya tahan baterai, ia mampu bertahan selama 6,5 jam. www.acer.co.id
Jelas terlihat dari perbandingan tersebut, bahwa MacBook Air menang dalam hal ketahanan baterai dan performa keseluruhan yang berimbang serta optimal. Selain itu. sistem operasi Mac OS X Snow Leopard dan desain unibody alumunium tentunya menjadi pilihan bagi mereka yang kurang 'sreg' dengan desain yang lebih terkotak-kotak dari beberapa brand lainnya. Dan di sini juga berlaku: Ada harga ada rupa. Beberapa netbook dan ultraportable yang lebih murah biasanya memiliki kemampuan grafis yang pas-pasan atau prosesor yang kurang mumpuni untuk keperluan profesional dan lebih cocok untuk sekedar merambah web atau mengetik dokumen sederhana.
Source: Macworld Indonesia, Mei 2011, halaman 26