Penyerang Manchester City, Carlos Tevez, mengaku sempat akan memutuskan pensiun dari sepak bola setelah terlibat perselisihan dengan Manajer Roberto Mancini. Apalagi, karena perselisihan itu, dia sempat tak dimasukkan dalam tim selama berbulan-bulan.
Musim lalu penuh dinamika dalam karier Tevez. Ia sempat geram karena sering dicadangkan oleh Mancini. Pada laga Liga Champions lawan Bayern Muenchen, dia kembali dicadangkan. Lalu, Mancini memintanya melakukan pemanasan untuk mengganti pemain lain. Tevez menolaknya dengan alasan sudah panas.
Mancini pun kecewa dan marah kepadanya. Setelah itu, Tevez tak diberi tempat di daftar skuad. Kondisi ini berlarut-larut, hingga ia sempat nyaris putus asa.
"Tahun lalu aku nyaris pensiun. Aku kehilangan hasrat bermain, sendiri di kamarku, menangis. Ketika masa sulit datang, semua yang buruk seolah datang serempak. Bersama timnas Argentina, kami tersingkir dari Copa America di kandang sendiri. Setelah berselisih dengan Roberto (Mancini), aku tak ingin apa pun selain bermain sepak bola," kata Tevez kepada Rock and Closs.
"Untungnya, kini aku baik-baik saja. Aku sudah mendapatkan hasrat bermain lagi," tambahnya.
Tevez menegaskan, betapa dia sangat tak suka dikeluarkan dari tim. Meski begitu, pengalaman konflik dengan Mancini tersebut membuatnya menjadi pribadi lebih tenang.
"Hubunganku denngan Mancini tetap baik. Aku termasuk berdarah panas. Aku tak suka berada di bangku cadangan. Sebelumnya, ketika dia mencoretku dari tim atau tak memasukkan diriku di line-up, aku mengecam dia. Sekarang, aku lebih santai (jika dicadangkan)," terangnya.
Tevez sudah mencetak 10 gol dari 18 pertandingan buat Manchester City di musim ini. Menurutnya, ia dalam kondisi fisik yang baik dan siap membantu tim mempertahankan gelar juara.
"Secara fisik aku baik-baik saja. Aku merasa baik dan cepat. Mungkin, aku sedikit kehilangan rasa lapar mencetak gol," akunya.
Musim lalu penuh dinamika dalam karier Tevez. Ia sempat geram karena sering dicadangkan oleh Mancini. Pada laga Liga Champions lawan Bayern Muenchen, dia kembali dicadangkan. Lalu, Mancini memintanya melakukan pemanasan untuk mengganti pemain lain. Tevez menolaknya dengan alasan sudah panas.
Mancini pun kecewa dan marah kepadanya. Setelah itu, Tevez tak diberi tempat di daftar skuad. Kondisi ini berlarut-larut, hingga ia sempat nyaris putus asa.
"Tahun lalu aku nyaris pensiun. Aku kehilangan hasrat bermain, sendiri di kamarku, menangis. Ketika masa sulit datang, semua yang buruk seolah datang serempak. Bersama timnas Argentina, kami tersingkir dari Copa America di kandang sendiri. Setelah berselisih dengan Roberto (Mancini), aku tak ingin apa pun selain bermain sepak bola," kata Tevez kepada Rock and Closs.
"Untungnya, kini aku baik-baik saja. Aku sudah mendapatkan hasrat bermain lagi," tambahnya.
Tevez menegaskan, betapa dia sangat tak suka dikeluarkan dari tim. Meski begitu, pengalaman konflik dengan Mancini tersebut membuatnya menjadi pribadi lebih tenang.
"Hubunganku denngan Mancini tetap baik. Aku termasuk berdarah panas. Aku tak suka berada di bangku cadangan. Sebelumnya, ketika dia mencoretku dari tim atau tak memasukkan diriku di line-up, aku mengecam dia. Sekarang, aku lebih santai (jika dicadangkan)," terangnya.
Tevez sudah mencetak 10 gol dari 18 pertandingan buat Manchester City di musim ini. Menurutnya, ia dalam kondisi fisik yang baik dan siap membantu tim mempertahankan gelar juara.
"Secara fisik aku baik-baik saja. Aku merasa baik dan cepat. Mungkin, aku sedikit kehilangan rasa lapar mencetak gol," akunya.
source: http://bola.kompas.com/read/2013/01/20/0129420/Tevez.Nyaris.Pensiun.Gara-gara.Mancini