Kekalahan dari Malaysia, Momentum Garuda Muda

Posted by Sangat Unik


Skenario berubah. Target melenceng. Impian menjadi juara Grup A gagal dicapai Timnas SEA Games Indonesia.

Kekalahan dari Malaysia membuat skuad Garuda Muda hanya lolos sebagai runner up dan harus menantang tim kuat Vietnam di babak semifinal, Sabtu 19 November 2011.

Skenario awal, Titus Bonai dan kawan-kawan bisa menekuk atau minimal menahan imbang Malaysia pada duel yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis 17 November 2011. Namun, ternyata Indonesia kalah 0-1 lewat gol semata wayang Syahrul Azhari Ibrahim.

"Selamat untuk Malaysia karena mereka bisa memenangkan pertandingan. Saya juga berterima kasih atas kerja keras pemain-pemain saya. Mereka mengawali permainan yang sulit di babak pertama, tapi mampu memperbaiki kerja, menciptakan lima peluang, meski tak satu pun menghasilkan gol. Kami sudah maksimal hari ini," ujar pelatih Timnas Rahmad Darmawan seusai pertandingan.

Terlepas dari laga itu, grafik Timnas sebenarnya cenderung stagnan dari laga ke laga. Padahal, kualitas lawan terus naik. Pada laga pertama melawan Kamboja yang merupakan salah satu tim terlemah, Indonesia sukses menang 6-0.

Melawan Singapura yang kualitasnya lebih baik, Timnas memang mampu menang dengan skor 2-0 lewat gol-gol yang dicetak pada babak pertama.

Tapi di babak kedua, Singapura hanya bermain dengan 10 orang. Dan Kurnia Meiga dan kawan-kawan gagal menambah gol, bahkan seringkali ditekan Singapura.

Adapun pada laga ketiga, Garuda Muda memukul Thailand 3-1. Hasil ini belum mencerminkan kekuatan sesungguhnya Timnas karena Thailand 'cuma' bermain dengan 9 orang. Dan Thailand juga digebuk Singapura 2-0 di laga pamungkas.

Melawan Malaysia, Timnas memang tidak menurunkan skuad terbaiknya. Pemain-pemain terbaik seperti Patrich Wanggai disimpan.

Ini bisa dimengerti karena RD tak ingin Patrich terkena kartu kuning lagi yang bisa membuatnya absen di semifinal. Namun, sang pengganti yakni Yongki Aribowo ternyata kurang tajam di sektor depan.

"Memang beberapa pemain tidak saya mainkan. Itu proses rotasi yang harus saya lakukan untuk mempersiapkan pertandingan berikutnya," jelas RD.

Coach RD juga mengakui sebenarnya kualitas timnya tak terlalu beda jauh jika tak menurunkan para pemain utamanya itu. "Dalam latihan selalu ada game. Perbandingan kualitas antara tim utama dan pengganti tak jauh."

Alihkan Fokus
Bola sudah terlanjur menggelinding. Kini, fokus Timnas harus dialihkan penuh ke Vietnam. Pham Thanh Luang dan kawan-kawan jelas bukan lawan enteng.

Tim yang dilatih Falko Gotz itu jadi tim paling agresif dan produktif di babak penyisihan grup. Mereka mampu melesatkan 16 gol dari 5 pertandingan.

Sempat start lambat dengan hanya mampu menahan imbang Myanmar, Vietnam terus menunjukkan grafik pesat dengan menyapu bersih empat partai tersisa. Garuda Muda harus tampil lebih baik jika tak ingin menjadi 'makanan empuk' Vietnam.

Demam panggung tampil di depan puluhan ribu pendukung harus bisa dijinakkan Timnas. Jangan sampai Gunawan Dwi Cahyo dan kawan-kawan kembali grogi seperti pada menit-menit awal saat melawan Malaysia. Dukungan suporter harusnya menjadi pelecut semangat untuk 'memangsa' Vietnam hidup-hidup.

"Saya tahu mungkin pemain kecewa (dari kekalahan lawan Malaysia). Tapi, mudah-mudahan kekecewaaan itu bisa kami obati. Saya berterimakasih kepada penonton yang luar biasa mendukung kami. Mohon maaf bila ekspektasi mereka tidak bisa dijawab dengan hasil yang bagus. Tapi, kami akan perbaiki di semifinal nanti," janji RD.

Coach RD benar. Karena sebenarnya Tim Merah Putih justru mendapatkan bekal berharga dari kekalahan itu.
Timnas dianggap belum teruji saat melawan Kamboja karena terbilang tim paling lemah di Grup A. Timnas juga menghadapi tim 'tak lengkap' Singapura dan Thailand.
Dan Malaysia lah ujian sebenarnya bagi Titus Bonai cs.

Sekarang, semuanya bergantung kepada para pemain. Apakah mereka mampu memanfaatkan momentum ini untuk bangkit atau tidak di laga semifinal. Karena sebenarnya semua ujian telah dilalui Tim Merah Putih. 
source: http://kanalbola.vivanews.com/news/read/265431-kekalahan-dari-malaysia--momentum-garuda-muda