Amerika Serikat dan Israel akan memulai latihan militer besar-besaran untuk menunjukkan kesatuan mereka yang ditujukan untuk Iran di tengah polemik dan gesekan pemimpin kedua negara untuk melawan ambisi nuklir Teheran.
Latihan pertahanan udara yang dijuluki “Austere Challenge 2012” akan digelar akhir bulan ini. Latihan selama tiga minggu ini akan melibatkan 3.500 tentara AS dan 1.000 pasukan Israel.
"Ini adalah latihan terbesar dalam sejarah hubungan militer antara AS dan Israel," kata Letnan Jenderal Craig Franklin, Panglima Angkatan Udara yang bakal mengawasi latihan bersama dengan mitranya dari Israel Brigjen Nitzan Nuriel.
"Latihan ini akan meningkatkan pertahanan rudal dan mempromosikan stabilitas regional dan membantu memastikan keunggulan militer," kata Franklin wartawan dalam teleconference.
Sebelumnya diberitakan bahwa latihan ini mengalami kendala terkait situasi politik di dalam negeri AS. Majalah Time pernah menyebutkan sebanyak 1.500 tentara AS, bahkan mungkin hanya 1.200 orang, akan dikirim untuk berpartisipasi dalam latihan. Jumlah ini jauh dari perkiraan sebelumnya yang akan mencapai 5.000 tentara. Selain itu, sumber-sumber di Yerusalem dan Washington mengatakan bahwa pada saatnya hanya ada satu Kapal Perang Aegis Ballistic Missile Defense yang akan dikirim ke Israel. Padahal sebelumnya direncanakan akan ada dua Kapal Aegis.
Pada latihan perang bersama mendatang ini telah direncanakan serangan rudal seolah-olah ditembakkan ke Israel dari Iran dan Suriah secara bersama-sama. Ratusan roket udara akan datang pada saat yang bersamaan. Menghadapi serangan ini, Israel akan mengupgrate sistem pertahanan Arrow 2, sedangkan AS akan menyebarkan sistem Aegis Ballistic Missile Defense dan Patriot PAC-3 untuk sistem pertahanan udaranya.
Latihan pertahanan udara yang dijuluki “Austere Challenge 2012” akan digelar akhir bulan ini. Latihan selama tiga minggu ini akan melibatkan 3.500 tentara AS dan 1.000 pasukan Israel.
"Ini adalah latihan terbesar dalam sejarah hubungan militer antara AS dan Israel," kata Letnan Jenderal Craig Franklin, Panglima Angkatan Udara yang bakal mengawasi latihan bersama dengan mitranya dari Israel Brigjen Nitzan Nuriel.
"Latihan ini akan meningkatkan pertahanan rudal dan mempromosikan stabilitas regional dan membantu memastikan keunggulan militer," kata Franklin wartawan dalam teleconference.
Sebelumnya diberitakan bahwa latihan ini mengalami kendala terkait situasi politik di dalam negeri AS. Majalah Time pernah menyebutkan sebanyak 1.500 tentara AS, bahkan mungkin hanya 1.200 orang, akan dikirim untuk berpartisipasi dalam latihan. Jumlah ini jauh dari perkiraan sebelumnya yang akan mencapai 5.000 tentara. Selain itu, sumber-sumber di Yerusalem dan Washington mengatakan bahwa pada saatnya hanya ada satu Kapal Perang Aegis Ballistic Missile Defense yang akan dikirim ke Israel. Padahal sebelumnya direncanakan akan ada dua Kapal Aegis.
Pada latihan perang bersama mendatang ini telah direncanakan serangan rudal seolah-olah ditembakkan ke Israel dari Iran dan Suriah secara bersama-sama. Ratusan roket udara akan datang pada saat yang bersamaan. Menghadapi serangan ini, Israel akan mengupgrate sistem pertahanan Arrow 2, sedangkan AS akan menyebarkan sistem Aegis Ballistic Missile Defense dan Patriot PAC-3 untuk sistem pertahanan udaranya.
source: http://jaringnews.com/internasional/amerika/25611/amerika-dan-israel-latihan-perang-bersama-akhir-bulan-ini