Kenapa Google sampai membuat doodle Moby-Dick hari ini, 18 Oktober 2012? Pertanyaan itu cukup menggelitik dan segera membawa orang ke sosok penulis kenamaan Amerika Serikat, Herman Melville.Moby-Dick adalah judul novel karya Melville yang paling terkenal dan menjadi salah satu Great American Novels. Novel ini sangat klasik dan bercerita tentang petualangan Ishmael dalam pelayaran kapal pemburu paus yang dipimpin Kapten Ahab. Sang kapten sangat obsesif memburu ikan paus yang diberinya nama Moby-Dick. Ikan paus itu pernah diburunya tetapi gagal. Ia malah sampai kehilangan satu kakinya di perburuan terdahulu. Itulah sebabnya ia sangat terobsesi membunuh Moby-Dick.
Moby-Dick sendiri diterbitkan pertama kali pada 18 Oktober 1851 di Inggris. Awalnya penerbit Inggris Richard Bentley menerbitkannya dengan judul The Whale yang dibagi ke dalam tiga buku. Namun meski dicetak 3000 eksemplar buku itu tak pernah dijual. Beberapa minggu kemudian penerbit Amerika, Harper and Brothers, menerbitkannya hanya dalam satu buku dengan judul Moby-Dick.
Meski bagus, buku itu tak laku. Hingga akhir hayatnya Melville hanya meraih pendapat royalti sebesar US$556,37 dari Harper and Brohers. Ia memang tak hanya menulis novel itu, tetapi pendapatan dari novel lainnya pun tak menolong hidupnya. Bahkan sejumlah novelnya baru diterbitkan setelah puluhan tahun ia meninggal. Bahkan saat ia meninggal (Melville lahir di New York City, 1 Agustus 1819 dan meninggal 28 September 1891 pada umur 72 tahun), Melville nyaris terlupakan sebagai seorang penulis.
source:http://www.andriewongso.com/artikel/Peristiwa_Luar_Biasa/5780/Mengenang_Herman_Melville/
Moby-Dick sendiri diterbitkan pertama kali pada 18 Oktober 1851 di Inggris. Awalnya penerbit Inggris Richard Bentley menerbitkannya dengan judul The Whale yang dibagi ke dalam tiga buku. Namun meski dicetak 3000 eksemplar buku itu tak pernah dijual. Beberapa minggu kemudian penerbit Amerika, Harper and Brothers, menerbitkannya hanya dalam satu buku dengan judul Moby-Dick.
Meski bagus, buku itu tak laku. Hingga akhir hayatnya Melville hanya meraih pendapat royalti sebesar US$556,37 dari Harper and Brohers. Ia memang tak hanya menulis novel itu, tetapi pendapatan dari novel lainnya pun tak menolong hidupnya. Bahkan sejumlah novelnya baru diterbitkan setelah puluhan tahun ia meninggal. Bahkan saat ia meninggal (Melville lahir di New York City, 1 Agustus 1819 dan meninggal 28 September 1891 pada umur 72 tahun), Melville nyaris terlupakan sebagai seorang penulis.
Salah satu adaptasi Moby-Dick.
Tiga puluh tahun kemudian, di tahun 1920-an, di suatu acara pertemuan para penerbit AS, mereka menemukan "harta karun" itu yaitu karya-karya klasik Melville. Termasuk kemudian mereka menerbitkan ulang Moby-Dick yang kemudian sukses luar biasa dan menjadikannya karya besar penulis AS. Setelah itu, tahun demi tahun kemudian adaptasi dari novel itu bertebaran mulai dari film, film televisi, drama radio, drama panggung, musik, komik, dan buku-buku lain yang terilhami dari Moby-Dick. Penggemarnya pun tersebar di seluruh dunia termasuk para ilmuwan. Bahkan ketika fosil ikan paus terakhir yang sudah punah ditemukan pada tahun 2010, para paleontologist itu menamakannya Livyatan melvillei, sebagai bentuk kehormatan pada Melville. Pantas jika sekarang dunia mengenangnya.