Gerakan mengocok kepala ke atas dan bawah pada musik Rock dan Heavy Metal yang disebut Headbanging ternyata berbahaya. Kelihatannya memang asyik dan seru untuk dipraktekkan, namun akibat yang ditimbulkan bukan main-main. Stroke dan cedera leher berat adalah beberapa dampak yang pasti dialami penggemar Headbanging.
Headbanging sendiri dibagi dalam beberapa macam gerakan. Seperti memutar searah, kiri dan kanan, setengah badan, full body dan atas bawah. Yang lebih gawatnya, yang melakukan Headbanging bukan cuma para musisi namun juga para fans juga ikut-ikutan ber Headbanging ria. Padahal, gerakan mengocok kepala itu bisa mengakibatkan luka serius pada kepala dan leher.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Andrew McIntosh, pakar biomedical and injury di University of New South Wales, Sydney, Australia. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa rata-rata lagu headbanging mempunyai tempo 146 beats per menit (bpm). Bahkan ada yang diatas 180 bpm. Hali itu dapat menyebabkan kepala pusing, terutama dengan gerakan 75 derajat ke atas dan bawah.
Sementara itu, risiko cedera leher dimulai saat tempo 130 bpm. Sebab, beats tersebut sudah melampaui limit toleransi manusia. Pantas saja headbanging di atas tempo 130 bpm dapat menyebabkan stroke.
Melihat betapa berbahayanya gerakan kocok kepala itu, McIntosh mewanti-wanti para headbangers. Mereka mengidentifikasikan terjadinya luka traumatik pada otak yang disebabkan headbanging. Mereka bahkan mengeluarkan peringatan ke publik luas mengenai headbanging ini layaknya peringatan merokok. saking gencarnya pesan itu, sampai muncul bahan bercandaan. Kalau memang ngotot ingin headbanging, lebih baik memakai neck braces alias penyangga leher yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya luka.
Saran yang lebih serius, kurangi gerakan headbanging atau ganti tempo musik keras dengan yang lebih lambat. McIntosh merekomendasikan untuk mendengarkan musik-musik berirama normal.
Headbanging sudah memakan korban dan ada bukti nyata. Pada 2005 kemarin, Terry Balsamo sang gitaris Evanescence menderita stroke akibat headbanging. Selain itu banyak musisi seperti Craig Jones sampler Slipknot yang terkena salah urat leher akibat terlalu keras headbanging.
Bahkan, sudah ada korban-korban lain yang sakit kepala dan hidungnya berdarah akibat kocok kepala itu. Tampkanya insan rock di dunia perlu memikirkan cara baru untuk menikmati musik cadas. Apakah Anda punya ide menarik?
source: http://gugling.com/headbanging-pada-musik-rock-ternyata-berbahaya.html