Kecelakaan Mudik Naik Tajam, Kerugian Rp7,5 M

Posted by Sangat Unik


Mudik menjadi tradisi tahunan masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri. Begitu pula tahun ini, data Kementerian Perhubungan mencatat, setidaknya hingga H-1 Idul Fitri, jumlah penumpang mencapai 7.251.850 orang untuk semua moda transportasi. Angka ini belum termasuk pemudik yang pulang menumpang kendaraan pribadi.

Sayangnya jumlah kecelakaan meningkat tajam pada tahun ini. Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan bahkan mencatat jumlah kecelakaan lalu-lintas selama mudik tahun 2011 meningkat sekitar 198 persen dari tahun lalu.

"Angka total kejadian kecelakaan 2.217, dengan 345 orang meninggal dunia," kata Pengawas Harian Posko Terpadu Kemenhub, Bambang Tjahjono, kepada VIVAnews di kantornya di Jakarta, Selasa 30 Agustus 2010.

Tak hanya korban jiwa, kerugian material pun meningkat akibat kecelakaan selama mudik tahun ini. Kerugian material itu mencapai Rp 7,5 miliar. Jumlah itu meningkat tajam dari tahun lalu. "Tahun 2010 kerugian hanya' senilai Rp2.350.207.500. "Jadi terjadi kenaikan sebesar 220 persen," jelas Bambang.

Bambang menjelaskan bahwa kerugian materil terbesar terjadi pada H-4, yang mencapai hampir Rp2 miliar. Bandingkan saja dengan tahun lalu, kerugian material terbesar terjadi pada H-6 dengan besar kerugian senilai Rp646 juta.

Angka kecelakaan tahun ini meningkat pesat jika dibandingkan tahun lalu. Tahun 2010 tercatat 743 peristiwa kecelakaan. Sedangkan tahun ini terjadi 2.217 kejadian kecelakaan.

Meningkatnya angka kecelakaan menyebabkan angka korban jiwa bertambah. Jika tahun lalu tercatat korban tewas mencapai 144 orang, maka tahun ini korban tewas sudah tercatat 345 orang. Ini berarti korban tewas meningkat 140 persen dibanding tahun lalu.

Tak hanya korban tewas, korban luka pun tercatat meningkat tajam dari tahun lalu. Jika tahun lalu jumlah korban luka berat 198 orang, tahun ini sudah mencapai 564 orang. Dengan jumlah sebesar itu berarti meningkat 185 dari tahun sebelumnya.

Sepanjang waktu mudik tahun lalu 381 orang menderita luka ringan. Sedangkan tahun ini meningkat tajam menjadi 1.38 atau meningkat sebesar 264 persen.

Bermacam Jenis Kecelakaan
Kepala Posko Operasi Ketupat Korlantas Polri, AKBP Pringadi, menjelaskan setidaknya ada delapan jenis kecelakaan yang biasa terjadi saat mudik lebaran. Kecelakaan terbanyak adalah tabrakan depan-depan atau yang bisa disebit kecelakaan"adu banteng". Pada H-6 Lebaran tahun lalu, korban kecelakaan jenis ini 79 orang. Sedangkan tahun ini, hingga Senin kemarin, 29 Agustus 2011, korbannya mencapai 81 orang.

"Kecelakaan jenis ini terjadi pada jalur mudik yang tidak memiliki median jalan. Biasanya terjadi di jalur mudik di Pulau Jawa," ujar Pringadi kepada VIVAnews.

Kecelakaan tunggal juga masih terbilang banyak. Mengantuk dan mengendarai sepeda motor lebih dari dua orang, menjadi penyebab utama kecelakaan tunggal itu. Pada tahun lalu kecelakaan jenis ini 25 kasus, sedangkan pada 2011 16 kasus.

Jenis kecelakaan yang lain adalah tabrakan depan-samping. Pada tahun 2010 kecelakaan jenis ini mencapai 44 kasus. Tahun ini meningkat menjadi 68 kasus.  Adapun tabrakan depan-belakang di tahun 2010 mencapai 30 kali dan 2011 sebanyak 37 kali.

Kecelakaan tabrak manusia juga tercatat cukup tinggi. Pada tahun 2010 sebanyak 38 kali dan tahun 2011 sudah terjadi 40 kali.

Guna menghindari semua jenis kecelakaan itu, ada 14 penyebab yang harus dihindari. Di antaranya: mengantuk, melaju terlalu cepat, mabuk, sakit, menggunakan handphone sambil mengendara, berboncengan lebih dari satu orang, kelaikan kendaraan, prasarana jalan, rambu, marka, dan lintasan kereta api.

Dari data yang dihimpun kepolisian, penyebab kecelakaan paling banyak adalah karena berboncengan lebih dari satu orang. Pada tahun 2010, kecelakaan karena faktor ini berjumlah 99 orang dan tahun 2011 berjumlah 104 orang.
Peringkat kedua adalah karena mengantuk--pada tahun 2010 mencapai 49 orang dan 2011 sebanyak 88 orang. Kelaikan kendaraan juga tidak boleh dianggap enteng. Pada tahun 2010, faktor ini menyebabkan 35 kasus kecelakaan, sedangkan di tahun 2011 sebanyak 32 kasus.

Jadi untuk para pemudik yang sedang pulang kampung, juga yang melaju di arus balik, disarankan agar berhati-hati. Polisi menganjurkan agar menepi saja bila merasa lelah, juga memeriksa kelaikan kendaraan.Mudik menjadi tradisi tahunan masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri. Begitu pula tahun ini, data Kementerian Perhubungan mencatat, setidaknya hingga H-1 Idul Fitri, jumlah penumpang mencapai 7.251.850 orang untuk semua moda transportasi. Angka ini belum termasuk pemudik yang pulang menumpang kendaraan pribadi.

Sayangnya jumlah kecelakaan meningkat tajam pada tahun ini. Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan bahkan mencatat jumlah kecelakaan lalu-lintas selama mudik tahun 2011 meningkat sekitar 198 persen dari tahun lalu.

"Angka total kejadian kecelakaan 2.217, dengan 345 orang meninggal dunia," kata Pengawas Harian Posko Terpadu Kemenhub, Bambang Tjahjono, kepada VIVAnews di kantornya di Jakarta, Selasa 30 Agustus 2010.

Tak hanya korban jiwa, kerugian material pun meningkat akibat kecelakaan selama mudik tahun ini. Kerugian material itu mencapai Rp 7,5 miliar. Jumlah itu meningkat tajam dari tahun lalu. "Tahun 2010 kerugian hanya' senilai Rp2.350.207.500. "Jadi terjadi kenaikan sebesar 220 persen," jelas Bambang.

Bambang menjelaskan bahwa kerugian materil terbesar terjadi pada H-4, yang mencapai hampir Rp2 miliar. Bandingkan saja dengan tahun lalu, kerugian material terbesar terjadi pada H-6 dengan besar kerugian senilai Rp646 juta.

Angka kecelakaan tahun ini meningkat pesat jika dibandingkan tahun lalu. Tahun 2010 tercatat 743 peristiwa kecelakaan. Sedangkan tahun ini terjadi 2.217 kejadian kecelakaan.

Meningkatnya angka kecelakaan menyebabkan angka korban jiwa bertambah. Jika tahun lalu tercatat korban tewas mencapai 144 orang, maka tahun ini korban tewas sudah tercatat 345 orang. Ini berarti korban tewas meningkat 140 persen dibanding tahun lalu.

Tak hanya korban tewas, korban luka pun tercatat meningkat tajam dari tahun lalu. Jika tahun lalu jumlah korban luka berat 198 orang, tahun ini sudah mencapai 564 orang. Dengan jumlah sebesar itu berarti meningkat 185 dari tahun sebelumnya.

Sepanjang waktu mudik tahun lalu 381 orang menderita luka ringan. Sedangkan tahun ini meningkat tajam menjadi 1.38 atau meningkat sebesar 264 persen.

Bermacam Jenis Kecelakaan
Kepala Posko Operasi Ketupat Korlantas Polri, AKBP Pringadi, menjelaskan setidaknya ada delapan jenis kecelakaan yang biasa terjadi saat mudik lebaran. Kecelakaan terbanyak adalah tabrakan depan-depan atau yang bisa disebit kecelakaan"adu banteng". Pada H-6 Lebaran tahun lalu, korban kecelakaan jenis ini 79 orang. Sedangkan tahun ini, hingga Senin kemarin, 29 Agustus 2011, korbannya mencapai 81 orang.

"Kecelakaan jenis ini terjadi pada jalur mudik yang tidak memiliki median jalan. Biasanya terjadi di jalur mudik di Pulau Jawa," ujar Pringadi kepada VIVAnews.

Kecelakaan tunggal juga masih terbilang banyak. Mengantuk dan mengendarai sepeda motor lebih dari dua orang, menjadi penyebab utama kecelakaan tunggal itu. Pada tahun lalu kecelakaan jenis ini 25 kasus, sedangkan pada 2011 16 kasus.

Jenis kecelakaan yang lain adalah tabrakan depan-samping. Pada tahun 2010 kecelakaan jenis ini mencapai 44 kasus. Tahun ini meningkat menjadi 68 kasus.  Adapun tabrakan depan-belakang di tahun 2010 mencapai 30 kali dan 2011 sebanyak 37 kali.

Kecelakaan tabrak manusia juga tercatat cukup tinggi. Pada tahun 2010 sebanyak 38 kali dan tahun 2011 sudah terjadi 40 kali.

Guna menghindari semua jenis kecelakaan itu, ada 14 penyebab yang harus dihindari. Di antaranya: mengantuk, melaju terlalu cepat, mabuk, sakit, menggunakan handphone sambil mengendara, berboncengan lebih dari satu orang, kelaikan kendaraan, prasarana jalan, rambu, marka, dan lintasan kereta api.

Dari data yang dihimpun kepolisian, penyebab kecelakaan paling banyak adalah karena berboncengan lebih dari satu orang. Pada tahun 2010, kecelakaan karena faktor ini berjumlah 99 orang dan tahun 2011 berjumlah 104 orang.
Peringkat kedua adalah karena mengantuk--pada tahun 2010 mencapai 49 orang dan 2011 sebanyak 88 orang. Kelaikan kendaraan juga tidak boleh dianggap enteng. Pada tahun 2010, faktor ini menyebabkan 35 kasus kecelakaan, sedangkan di tahun 2011 sebanyak 32 kasus.

Jadi untuk para pemudik yang sedang pulang kampung, juga yang melaju di arus balik, disarankan agar berhati-hati. Polisi menganjurkan agar menepi saja bila merasa lelah, juga memeriksa kelaikan kendaraan.

source: http://fokus.vivanews.com/news/read/244025-kecelakaan-meningkat--kerugian-capai-rp7-5-m