Sebuah film komedi dianggap berkualitas jika meninggalkan kesan abadi dan memiliki kemampuan untuk melibatkan penontonnya, di samping mampu membuat kita tertawa. Berikut ini 10 film komedi terbaik yang tentunya sayang untuk dilewatkan.
10. There's Something About Mary
Bisa dibilang ini adalah film terbaik Farrelly bersaudara saat ini. Mereka mengisahkan tentang seorang penguntit, dan mengubahnya menjadi komedi. Ted Stroehmann (Ben Stiller) masih merindukan gadis yang ia kencani saat pesta kelulusan sekolah, Mary Jensen (Cameron Diaz). Ia kehilangan jejak Mary setelah sebuah insiden di pesta tersebut.
Ted kemudian memutuskan untuk menyewa detektif swasta untuk melacak keberadaan Mary. Namun tak disangka, sang detektif justru jatuh cinta dengan dengan Mary yang sepertinya menjadi sosok wanita idaman setiap pria. Film yang dirilis pada 1998 lalu itu juga menampilkan beberapa adegan klasik yang menarik.
9. Airplane!
'Airplane!' (1980) yang di beberapa negara memiliki judul 'Flying High' itu menampilkan komedi slapstick klasik. Berkisah tentang Ted Striker yang tidak bisa menerbangkan pesawat setelah sebuah 'insiden' dalam perang. Striker juga dipaksa untuk beraksi ketika sebuah penyakit misterius menyerang.
Film yang ditulis dan disutradarai David Zucker, Jim Abrahams, dan Jerry Zucker itu sangat penuh dengan lelucon yang bisa membuat Anda terpingkal-pingkal.
8. Meet the Parents
Greg Focker (Ben Stiller) berusaha untuk mengesankan orangtua kekasihnya (diperankan oleh Robert De Niro), mantan anggota CIA yang selalu menaruh kecurigaan pada Greg. Namun, apapun yang dilakukan Greg selalu berakhir dengan bencana. Anda bisa tertawa sekaligus kasihan melihat kemalangan demi kemalangan yang dialami Greg.
Film yang disutradarai Jay Roach sukses besar dengan pendapatan lebih dari US$ 330 juta atau sekitar Rp 2,89 triliun. Padahal, biaya produksi film tersebut hanya US$ 50 juta.
7. Blades of Glory
Setelah perkelahian di Olimpiade Musim Dingin, juara ice skating Chazz Michael Michaels (Will Ferrell) dan Jimmy MacElroy (Jon Heder) dilarang mengikuti kompetisi tunggal pria. Tiga setengah tahun berlalu, keduanya pun mendapatkan kesempatan untuk kembali menunjukkan kemampuannya, tapi di kelas ganda putra. Kejadian-kejadian lucu muncul selama mereka melakukan persiapan untuk acara tersebut.
Film yang dirilis pada 2007 lalu itu mendapat review positif, dan mencetak angka 69 persen di Rotten Tomatoes. Para kritikus film menilai 'Blades of Glory' berhasil menjadikan satu-lelucon premis ke dalam sebuah komedi fitur-panjang.
6. Coming to America
Film yang dirilis pada 1988 ini bisa disebut sebagai salah satu film besar terakhir Eddie Murphy sebelum dia kembali di akhir 90-an. Murphy berperan sebagai Pangeran Akeem yang datang ke Amerika untuk menemukan seorang wanita yang bisa mencintainya apa adanya.
Petualangan Pangeran Akeem menemukan wanita impiannya justru menimbulkan banyak adegan yang sangat lucu. Selain itu, akting cemerlang para pemainnya perlu diacungi jempol.
5. Borat
Cerita berpusat pada Borat, reporter Kazakhstan yang dikirim ke Amerika untuk menyiapkan laporan yang menguntungkan untuk negaranya. Namun, semua tidak berjalan sesuai rencana ketika Borat jatuh cinta dengan Pamela Anderson setelah menonton 'Baywatch'.
Borat kemudian pergi ke California untuk bertemu Pamela dan mengajaknya menikah. Sepanjang perjalanannya itu, Borat banyak menjumpai orang-orang Amerika yang membuatnya terkadang bersikap kasar sekaligus kocak.
Film yang dirilis pada 2006 itu menampilkan Sacha Baron Cohen sebagai bintang utama sekaligus produser.
4. This is Spinal Tap
Film mockumentary karya sutradara Rob Reiner ini dirilis pada 1984 silam. Berkisah tentang Spinal Tap, band rock Inggris yang terdampar ke Amerika Serikat untuk menjalani tur.
Ketiga anggota band tersebut diperankan oleh Michael McKean, Harry Shearer, dan Christopher Guest yang berdialog dengan aksen Inggris yang mengejek sepanjang film. Lewat film ini, para penonton diajak tertawa melihat sisi lain dari rockstar yang bisa membuat kita terpingkal-pingkal.
Pada 2002 lalu, 'This is Spinal Tap' dinobatkan Library of Congress sebagai film yang mengandung nilai 'kultural, historis. Film tersebut juga dipilih National Film Registry Amerika Serikat sebagai film yang perlu dilestarikan.
3. Groundhog Day
Phil Conners (Bill Murray), entah bagaimana terjebak selalu mengulang hari yang sama. Groundhog Day. Seperti kebanyakan orang, pada awalnya sepertinya menyenangkan, tapi setelah mengalami hal tersebut sebanyak 100 kali, Phil menjadi frustasi dan berencana bunuh diri.
Setelah mengetahui bahwa dia tidak bisa mati, Phil mencoba segala cara untuk membunuh dirinya sendiri. Namun ia kemudian menyadari jika usahanya tak berguna, dan belajar untuk memahami karakter orang lain.
Disutradarai Harold Ramis, film yang dirilis pada 12 Februari 1993 itu mampu meraup pendapatan hingga US$ 70,9 juta atau saat ini sekitar Rp 622 miliar.
2. Sleeper
Film bergenre fiksi-ilmiah-komedi ini disutradarai sekaligus dibintangi Woody Allen. Bercerita tentang Miles Monroe (Woody Allen) yang membeku di era 1973, dan terbawa ke masa 200 tahun mendatang.
Monroe kemudian terjebak di masa depan yang suram di bawah pemerintahan 'The Leader'. Banyak adegan jenaka dan mengesankan saat Monroe bergabung dengan kelompok yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah. Yang membuat film ini semakin spesial karena berisi berbagai elemen yang menonjol dari parodi karya fiksi ilmiah.
1. Monty Python and Holy Grail
Monty Python dan Holy Grail adalah 1974 film komedi Inggris yang ditulis dan diperankan oleh kelompok komedi Monty Python (Graham Chapman, John Cleese, Terry Gilliam, Eric Idle, Terry Jones, dan Michael Palin).
Dianggap oleh banyak orang sebagai untuk menjadi karya Monty Python terbaik, film ini menampilkan parodi legenda Raja Arthur dari pencarian untuk menemukan Holy Grail. 'Monty Python and the Holy Grail' meraih kesuksesan di awal perilisannya, dan sempat masuk nominasi Hugo Award untuk kategori Best Dramatic Presentation.
10. There's Something About Mary
Bisa dibilang ini adalah film terbaik Farrelly bersaudara saat ini. Mereka mengisahkan tentang seorang penguntit, dan mengubahnya menjadi komedi. Ted Stroehmann (Ben Stiller) masih merindukan gadis yang ia kencani saat pesta kelulusan sekolah, Mary Jensen (Cameron Diaz). Ia kehilangan jejak Mary setelah sebuah insiden di pesta tersebut.
Ted kemudian memutuskan untuk menyewa detektif swasta untuk melacak keberadaan Mary. Namun tak disangka, sang detektif justru jatuh cinta dengan dengan Mary yang sepertinya menjadi sosok wanita idaman setiap pria. Film yang dirilis pada 1998 lalu itu juga menampilkan beberapa adegan klasik yang menarik.
9. Airplane!
'Airplane!' (1980) yang di beberapa negara memiliki judul 'Flying High' itu menampilkan komedi slapstick klasik. Berkisah tentang Ted Striker yang tidak bisa menerbangkan pesawat setelah sebuah 'insiden' dalam perang. Striker juga dipaksa untuk beraksi ketika sebuah penyakit misterius menyerang.
Film yang ditulis dan disutradarai David Zucker, Jim Abrahams, dan Jerry Zucker itu sangat penuh dengan lelucon yang bisa membuat Anda terpingkal-pingkal.
8. Meet the Parents
Greg Focker (Ben Stiller) berusaha untuk mengesankan orangtua kekasihnya (diperankan oleh Robert De Niro), mantan anggota CIA yang selalu menaruh kecurigaan pada Greg. Namun, apapun yang dilakukan Greg selalu berakhir dengan bencana. Anda bisa tertawa sekaligus kasihan melihat kemalangan demi kemalangan yang dialami Greg.
Film yang disutradarai Jay Roach sukses besar dengan pendapatan lebih dari US$ 330 juta atau sekitar Rp 2,89 triliun. Padahal, biaya produksi film tersebut hanya US$ 50 juta.
7. Blades of Glory
Setelah perkelahian di Olimpiade Musim Dingin, juara ice skating Chazz Michael Michaels (Will Ferrell) dan Jimmy MacElroy (Jon Heder) dilarang mengikuti kompetisi tunggal pria. Tiga setengah tahun berlalu, keduanya pun mendapatkan kesempatan untuk kembali menunjukkan kemampuannya, tapi di kelas ganda putra. Kejadian-kejadian lucu muncul selama mereka melakukan persiapan untuk acara tersebut.
Film yang dirilis pada 2007 lalu itu mendapat review positif, dan mencetak angka 69 persen di Rotten Tomatoes. Para kritikus film menilai 'Blades of Glory' berhasil menjadikan satu-lelucon premis ke dalam sebuah komedi fitur-panjang.
6. Coming to America
Film yang dirilis pada 1988 ini bisa disebut sebagai salah satu film besar terakhir Eddie Murphy sebelum dia kembali di akhir 90-an. Murphy berperan sebagai Pangeran Akeem yang datang ke Amerika untuk menemukan seorang wanita yang bisa mencintainya apa adanya.
Petualangan Pangeran Akeem menemukan wanita impiannya justru menimbulkan banyak adegan yang sangat lucu. Selain itu, akting cemerlang para pemainnya perlu diacungi jempol.
5. Borat
Cerita berpusat pada Borat, reporter Kazakhstan yang dikirim ke Amerika untuk menyiapkan laporan yang menguntungkan untuk negaranya. Namun, semua tidak berjalan sesuai rencana ketika Borat jatuh cinta dengan Pamela Anderson setelah menonton 'Baywatch'.
Borat kemudian pergi ke California untuk bertemu Pamela dan mengajaknya menikah. Sepanjang perjalanannya itu, Borat banyak menjumpai orang-orang Amerika yang membuatnya terkadang bersikap kasar sekaligus kocak.
Film yang dirilis pada 2006 itu menampilkan Sacha Baron Cohen sebagai bintang utama sekaligus produser.
4. This is Spinal Tap
Film mockumentary karya sutradara Rob Reiner ini dirilis pada 1984 silam. Berkisah tentang Spinal Tap, band rock Inggris yang terdampar ke Amerika Serikat untuk menjalani tur.
Ketiga anggota band tersebut diperankan oleh Michael McKean, Harry Shearer, dan Christopher Guest yang berdialog dengan aksen Inggris yang mengejek sepanjang film. Lewat film ini, para penonton diajak tertawa melihat sisi lain dari rockstar yang bisa membuat kita terpingkal-pingkal.
Pada 2002 lalu, 'This is Spinal Tap' dinobatkan Library of Congress sebagai film yang mengandung nilai 'kultural, historis. Film tersebut juga dipilih National Film Registry Amerika Serikat sebagai film yang perlu dilestarikan.
3. Groundhog Day
Phil Conners (Bill Murray), entah bagaimana terjebak selalu mengulang hari yang sama. Groundhog Day. Seperti kebanyakan orang, pada awalnya sepertinya menyenangkan, tapi setelah mengalami hal tersebut sebanyak 100 kali, Phil menjadi frustasi dan berencana bunuh diri.
Setelah mengetahui bahwa dia tidak bisa mati, Phil mencoba segala cara untuk membunuh dirinya sendiri. Namun ia kemudian menyadari jika usahanya tak berguna, dan belajar untuk memahami karakter orang lain.
Disutradarai Harold Ramis, film yang dirilis pada 12 Februari 1993 itu mampu meraup pendapatan hingga US$ 70,9 juta atau saat ini sekitar Rp 622 miliar.
2. Sleeper
Film bergenre fiksi-ilmiah-komedi ini disutradarai sekaligus dibintangi Woody Allen. Bercerita tentang Miles Monroe (Woody Allen) yang membeku di era 1973, dan terbawa ke masa 200 tahun mendatang.
Monroe kemudian terjebak di masa depan yang suram di bawah pemerintahan 'The Leader'. Banyak adegan jenaka dan mengesankan saat Monroe bergabung dengan kelompok yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah. Yang membuat film ini semakin spesial karena berisi berbagai elemen yang menonjol dari parodi karya fiksi ilmiah.
1. Monty Python and Holy Grail
Monty Python dan Holy Grail adalah 1974 film komedi Inggris yang ditulis dan diperankan oleh kelompok komedi Monty Python (Graham Chapman, John Cleese, Terry Gilliam, Eric Idle, Terry Jones, dan Michael Palin).
Dianggap oleh banyak orang sebagai untuk menjadi karya Monty Python terbaik, film ini menampilkan parodi legenda Raja Arthur dari pencarian untuk menemukan Holy Grail. 'Monty Python and the Holy Grail' meraih kesuksesan di awal perilisannya, dan sempat masuk nominasi Hugo Award untuk kategori Best Dramatic Presentation.