Satelit Envisat milik European Space Agency (ESA) mengamati bahwa satu dari tiga lapisan es di Semenanjung Antartika telah mencair. Iklim global yang semakin menghangat diklaim menjadi faktor pendorong.
Dilansir Live Science, Sabtu (7/5/2012), Envisat awalnya memetakan 1.235 mil atau sekira 3.200 kilometer bagian lapisan es Larsen. lapisan tersebut meliputi lapisan es yang berada di Semenanjung Antartika. Dari pemetaan yang dilakukan Envisat, lapisan es Larsen dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu A (terkecil), B dan C (yang terbesar).
Selama lebih dari satu dekade berada di orbit, Envisat telah menemukan es di lapisan B semakin berkurang. Lapisan ini telah kehilangan wilayah sekira 1.790 kilometer persegi pada januari 2005. Lapisan B kini sudah kurang dari 15 persen ukuran aslinya di 1995.
Sementara itu sejak Januari 1995 lapisan A telah lenyap, sedangkan untuk lapisan C masih dalam kondisi stabil, meskipun dari pengamatan menunjukan mulai mencair.
“lapisan es sensitif terhadap kenaikan suhu di atmosfir dan perubahan arus laut”, ujar Helmott Rott, seorang profesor dari University of Innsbruck di Austria.
Ia pun menambahkan, “Di semenanjung utara Antartika telah terjadi pemanasan atmosfer sekira 2,5 derajat celcius atau setara 4,5 derajat Fahrenheit. Selama 50 tahun terakhir tren pemanasan lebih kuat dari panas rata-rata global, sehingga menyebabkan melehnya lapisan es.”
Envisat dijadwalkan melanjutkan pengamatan setidaknya selama dua tahun kedepan. Satelit baru bernama Sentinels kini tengah dipersiapkan dan akan mulai beroperasi pada tahun 2013.
Dilansir Live Science, Sabtu (7/5/2012), Envisat awalnya memetakan 1.235 mil atau sekira 3.200 kilometer bagian lapisan es Larsen. lapisan tersebut meliputi lapisan es yang berada di Semenanjung Antartika. Dari pemetaan yang dilakukan Envisat, lapisan es Larsen dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu A (terkecil), B dan C (yang terbesar).
Selama lebih dari satu dekade berada di orbit, Envisat telah menemukan es di lapisan B semakin berkurang. Lapisan ini telah kehilangan wilayah sekira 1.790 kilometer persegi pada januari 2005. Lapisan B kini sudah kurang dari 15 persen ukuran aslinya di 1995.
Sementara itu sejak Januari 1995 lapisan A telah lenyap, sedangkan untuk lapisan C masih dalam kondisi stabil, meskipun dari pengamatan menunjukan mulai mencair.
“lapisan es sensitif terhadap kenaikan suhu di atmosfir dan perubahan arus laut”, ujar Helmott Rott, seorang profesor dari University of Innsbruck di Austria.
Ia pun menambahkan, “Di semenanjung utara Antartika telah terjadi pemanasan atmosfer sekira 2,5 derajat celcius atau setara 4,5 derajat Fahrenheit. Selama 50 tahun terakhir tren pemanasan lebih kuat dari panas rata-rata global, sehingga menyebabkan melehnya lapisan es.”
Envisat dijadwalkan melanjutkan pengamatan setidaknya selama dua tahun kedepan. Satelit baru bernama Sentinels kini tengah dipersiapkan dan akan mulai beroperasi pada tahun 2013.
source: http://techno.okezone.com/read/2012/04/06/56/607072/satelit-ungkap-pencairan-es-antartika