Sebagai seorang jagal, eksekutor hukuman qisas di Arab Saudi, Muhammad Saad al-Beshi juga menjalani latihan khusus. Biasanya latihan yang dijalankannya adalah bagaimana cara memegang pedang dan tempat di mana mengayunkan mata pedang ke sasaran. Hal ini dilakukan agar dalam sekali tebas, kepala terpidana bisa langsung terputus hingga proses kematian tidak berlangsung lama.

“Saya biasa menggunakan pisau khusus yang sangat tajam untuk amputasi itu, bukan pedang. Ketika mengiris, saya memulainya dari tulang sendi agar mudah,” katanya.
Kendati tugasnya bisa dianggap “menyeramkan”, toh Beshi memiliki kehidupan yang normal. Ayah dari tujuh anak ini mengaku sebagai sosok pria rumahan dan penyayang. Ketika ditunjuk oleh pemerintah Saudi sebagai eksekutor, Beshi sudah menikah.

Beruntung sang istri tidak mempermasalahkan pilihan profesinya.
“Ia hanya menyuruh saya untuk selalu berhati-hati sebelum melibatkan diri,” katanya.
Meski demikian, Beshi bersyukur, istrinya tidak takut dengan dirinya. “Keluarga saya penuh kasih sayang dan cinta. Mereka tidak takut meski saya baru pulang dari eksekusi. Bahkan mereka membantu saya membersihkan pedang,” tuturnya. (arabnews)




source: http://haxims.blogspot.com/2011/06/dibalik-kehidupan-seorang-algojo.html#ixzz1UkxojrnA