Hanya 16 menit sebelum mendarat ke Bumi, sepotong bahan insulator yang terlepas dari tanki bahan bakar menabrak sayap kiri Columbia dengan kecepatan tinggi.
Yang kemudian terjadi adalah tragedi. Pesawat ulang alik itu meledak, menewaskan tujuh astronot yang baru menyelesaikan misi 16 hari di dalamnya. Kisah tragis pada 1 Februari 2003 itu kini kembali bangkit.
Serpihan pesawat Columbia berupa tangki ditemukan di Texas, Amerika Serikat minggu lalu. Tangki alumunium bulat itu berfungsi tempat penyimpanan dan distribusi tenaga. Benda itu ditemukan di area terbuka di dekat Danau Nacogdoches, Texas, 160 mil dari Houston yang dikenal pusat pengendali NASA.
"Benda itu muncul karena musim kering membuat air danau menyusut, sehingga tangki itu pun terlihat," kata juru bicara Kennedy Space Centre NASA, Lisa Malone kepada SPACE.com, 2 Agustus 2011. "Tangki itu dipenuhi lumpur."
Setelah ditemukan, tim kepolisian Nacogdoches menginformasikannya pada NASA dan mengirimkan gambarnya untuk identifikasi. Kemudian, para insinyur Badan Antariksa Nasional AS itu mengkonfirmasi temuan itu. "Salah satu insinyur yang bekerja di sini lebih dari 30 tahun mengenalinya."
Pecahan itu adalah satu dari 16 tangki penyimpan oksigen dan hidrogen cair. Tangki berdiameter 1 meter itu akan disimpan di Kennedy Space Center -- di mana NASA menyimpan puing-puing Columbia.
Sampai saat ini, sekitar 38-40 persen rongsokan Columbia telah dikumpulkan. Sisanya, diduga terbakar atmosfer saat memasuki orbit Bumi. Atau, mendarat di suatu tempat di Texas dan Louisiana.
Tujuh awak pesawat tewas dalam kejadian itu, yakni Rick D Husband, William C McCool, Michael P Anderson, Ilan Ramon --astronot Israel pertama, David Brown, Laurel Salton Clark, dan Kalpana Chalwa, astronot wanita pertama asal India.
Yang kemudian terjadi adalah tragedi. Pesawat ulang alik itu meledak, menewaskan tujuh astronot yang baru menyelesaikan misi 16 hari di dalamnya. Kisah tragis pada 1 Februari 2003 itu kini kembali bangkit.
Serpihan pesawat Columbia berupa tangki ditemukan di Texas, Amerika Serikat minggu lalu. Tangki alumunium bulat itu berfungsi tempat penyimpanan dan distribusi tenaga. Benda itu ditemukan di area terbuka di dekat Danau Nacogdoches, Texas, 160 mil dari Houston yang dikenal pusat pengendali NASA.
"Benda itu muncul karena musim kering membuat air danau menyusut, sehingga tangki itu pun terlihat," kata juru bicara Kennedy Space Centre NASA, Lisa Malone kepada SPACE.com, 2 Agustus 2011. "Tangki itu dipenuhi lumpur."
Setelah ditemukan, tim kepolisian Nacogdoches menginformasikannya pada NASA dan mengirimkan gambarnya untuk identifikasi. Kemudian, para insinyur Badan Antariksa Nasional AS itu mengkonfirmasi temuan itu. "Salah satu insinyur yang bekerja di sini lebih dari 30 tahun mengenalinya."
Pecahan itu adalah satu dari 16 tangki penyimpan oksigen dan hidrogen cair. Tangki berdiameter 1 meter itu akan disimpan di Kennedy Space Center -- di mana NASA menyimpan puing-puing Columbia.
Sampai saat ini, sekitar 38-40 persen rongsokan Columbia telah dikumpulkan. Sisanya, diduga terbakar atmosfer saat memasuki orbit Bumi. Atau, mendarat di suatu tempat di Texas dan Louisiana.
Tujuh awak pesawat tewas dalam kejadian itu, yakni Rick D Husband, William C McCool, Michael P Anderson, Ilan Ramon --astronot Israel pertama, David Brown, Laurel Salton Clark, dan Kalpana Chalwa, astronot wanita pertama asal India.