Penjahat cyber terindikasi menggunakan strategi yang lebih agresif dalam menyerang email yang Anda gunakan. Salah satunya lewat peningkatan aktivitas yang signifikan dari sesuatu yang digambarkan sebagai malware polimorfik generik.
Malware tersebut berubah bentuk dengan cepat. Hal itu terpantau oleh Symantec dan dilaporkan pada Intelegence Report, Juli 2011.
Dalam analisa yang disampikan Symantec, pada bulan Juli, satu dari 280,9 email diidentifikasi berbahaya. Peningkatannya mencapai 23,7% dari seluruh malware yang berasal dari email yang ditangkap pada bulan Juli. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari enam bulan sebelumnya.
“Jumlah varian atau jenis walware berbeda yang terlibat dalam setiap serangan telah meningkat secara dramatis, sebesar 25 kali lipat, jika dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya,” kata Paul Wood, Senior Intelligence Analyst, Symantec, 16 Agustus 2011.
Wood menambahkan, dalam waktu singkat, ini telah menjadi penyebaran yang sangat mengganggu, sehingga meningkatkan profil risiko dari banyak organisasi/perusahaan karena walware jenis baru ini jauh lebih sulit dideteksi jika menggunakan partahanan keamanan tradisional.
Laporan tersebut menunjukkan bagaimana malware dengan cerdik tersimpan di file yang dapat dieksekusi, baik di file arsip ZIP yang dilampirkan maupun kerap menyamar sebagai file PDF atau dokumen office. Untuk itu, ia menekankan perlunya pendekatan yang agresif terhadap penyebaran malware ini, terutama perusahaan yang bertahan pada perangkat keamanan tradisional, yang mampu ditembus oleh malware.
“Salah satu contoh teknik melibatkan pengubahan kode startup dalam hampir semua versi malware; secara halus mengubah struktur kode dan membuat emulator dalam banyak produk anti virus. Semakin sulit untuk mengidentifikasi kode tersebut sebagai kode jahat,” imbuh Wood.
Tren serangan secara geografis tersebar hampir di seluruh belahan dunia. Afrika Selatan menempati rasio tertinggi email berbahaya di bulan Juli, kemudian di Inggris yakni 1 dari tiap 127 email adalah email berbahaya.
Malware tersebut berubah bentuk dengan cepat. Hal itu terpantau oleh Symantec dan dilaporkan pada Intelegence Report, Juli 2011.
Dalam analisa yang disampikan Symantec, pada bulan Juli, satu dari 280,9 email diidentifikasi berbahaya. Peningkatannya mencapai 23,7% dari seluruh malware yang berasal dari email yang ditangkap pada bulan Juli. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari enam bulan sebelumnya.
“Jumlah varian atau jenis walware berbeda yang terlibat dalam setiap serangan telah meningkat secara dramatis, sebesar 25 kali lipat, jika dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya,” kata Paul Wood, Senior Intelligence Analyst, Symantec, 16 Agustus 2011.
Wood menambahkan, dalam waktu singkat, ini telah menjadi penyebaran yang sangat mengganggu, sehingga meningkatkan profil risiko dari banyak organisasi/perusahaan karena walware jenis baru ini jauh lebih sulit dideteksi jika menggunakan partahanan keamanan tradisional.
Laporan tersebut menunjukkan bagaimana malware dengan cerdik tersimpan di file yang dapat dieksekusi, baik di file arsip ZIP yang dilampirkan maupun kerap menyamar sebagai file PDF atau dokumen office. Untuk itu, ia menekankan perlunya pendekatan yang agresif terhadap penyebaran malware ini, terutama perusahaan yang bertahan pada perangkat keamanan tradisional, yang mampu ditembus oleh malware.
“Salah satu contoh teknik melibatkan pengubahan kode startup dalam hampir semua versi malware; secara halus mengubah struktur kode dan membuat emulator dalam banyak produk anti virus. Semakin sulit untuk mengidentifikasi kode tersebut sebagai kode jahat,” imbuh Wood.
Tren serangan secara geografis tersebar hampir di seluruh belahan dunia. Afrika Selatan menempati rasio tertinggi email berbahaya di bulan Juli, kemudian di Inggris yakni 1 dari tiap 127 email adalah email berbahaya.
Di Amerika Serikat, satu dari tiap 634,8 email, Kanada 1 dari 255,9 email, Jerman 1 dari 482,1 email, Belanda 1 dari 451,3 email, Australia 1 dari 654,8 email, Brasil, 1 dari 332,1 email, Hongkong 1 dari 748,7 email, Jepang 1 dari 2.093 email, dan Singapura 1 dari 761,8.
Dalam laporan ini juga disebutkan bahwa tren vertikal serangan virus malware mencapai satu dari 62,1 email diblokir merupakan email berbahaya. Sektor Publik tetap jadi industri yang paling diincar di bulan Juli.
Dalam laporan ini juga disebutkan bahwa tren vertikal serangan virus malware mencapai satu dari 62,1 email diblokir merupakan email berbahaya. Sektor Publik tetap jadi industri yang paling diincar di bulan Juli.
source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/241136-satu-dari-280-email-diserang-malware