Sutradara film Mission Impossible terbaru, Ghost Protocol ini menjelaskan alasan kenapa dia memilih untuk tidak memakai teknologi 3D dalam film tersebut.
"Saya rasa setiap mencoba mainan baru, orang akan merasa senang tentang hal itu dan kemudian mereka menyalahgunakannya,'' katanya.
"Saya tetap tertarik dengan 3D tetapi saya belum yakin benar. Apa yang lebih menarik bagi saya adalah resolusi tinggi dan layar lebar sesungguhnya,'' tambah sutradara berusia 54 tahun tersebut.
Bagaimanapun dia mengaku menghormati sutradara lain yang menggunakan 3D.
"Saya menyukai apa yang dilakukan James Cameron (sutradara Avatar), saya tak sabar menunggu apa yang dilakukan Peter Jackson dengan The Hobbit, terutama dengan peningkatan rentang bingkai.''
"Tetapi bagi saya, saya tidak suka kacamata, dan itu sedikit gelap.''
Detil luar biasa
Bird mengatakan dia menginginkan pengalaman di bioskop sebisa mungkin menyenangkan bagi para penonton.
"Saya rasa orang melupakan kekuatan gambar yang benar-benar tajam dan jernih di layar lebar sesungguhnya.''
"Oleh karena itulah dalam 25 menit kami membuat film ini dalam teknologi IMAX, ini adalah proses negatif raksasa yang tidak praktis, tetapi kualitas gambarnya sangat luar biasa.''
"Jadi ini bisa membuat kami menangkap rangkaian gambar seperti saat Tom Cruise mendaki bangunan tertinggi di dunia dengan detil yang luar biasa.''
Bird juga mengatakan bahwa bioskop sering menggunakan kebijakan penghematan ketika menayangkan film, yang akhirnya mengurangi kualitas film.
"Saya rasa bioskop telah memperkecil ukuran auditorium studio, dan orang mulai lupa bagaimana luar biasanya melihat film dari layar yang benar-benar lebar dengan sekelompok orang dalam kegelapan. Itulah film,'' ujar Bird.
source: http://cgeatpe.blogspot.com/2011/12/ini-dia-alasan-mission-impossible-ghost.html