2,5 Juta Orang di Dunia Meninggal karena Minum Alkohol Berlebih

Posted by Sangat Unik

Ilustrasi minum alkohol [google]
Penggunaan alkohol ditengah masyarakat ternyata lebih banyak keburukan daripada kebaikannya. Menurut catatan World Health Organization (WHO) pada tahun 2011, tercatat 2,5 juta penduduk dunia meninggal akibat alkohol dan 9 % kematian tersebut terjadi pada orang muda (15-29 tahun). 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam, menuturkan minuman beralkohol yang ada ditengah masyarakat mengandung kadar alkohol yang bervariasi. Bir umumnya mengandung alkohol 3,5%-5 %, wine mengandung alkohol 10%-14%, fortified wine mengandung alkohol 14-20 % sedang whisky, vodka mengandung 40 % alkohol. 

”Dampak buruk dari penggunaan alkohol akan mengenai berbagai organ didalam tubuh. Mulai dari otak, saluran pencernaan mulai dari mulut sampai ke usus besar, organ-organ dalam tubuh khususnya liver, pankreas, otot, tulang dan sistim genetalia baik laki-laki maupun perempuan,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (14/1) pagi. 

Alkohol dikelompokan sebagai bahan yang menyebabkan sedasi dan hypnosis yang membuat seseorang menjadi tenang dan “tertidur”. Penggunaan alkohol dalam waktu singkat dan berlebihan akan menyebabkan terjadinya keracunan alkohol (intoksikasi alkohol) dan dapat mennyebabkan kematian. Akibat penggunaan alkohol dalam waktu singkat dan berlebihan akan menyebabkan seseorang menjadi “mabuk”. Intoksikasi terjadi jika jumlah alkohol yang dikonsumsi diatas ambang toleransi orang tersebut sehingga menyebabkan terjadinya gangguan baik fisik maupun mental, sesorang yang dalam keadaan mabuk tidak sadar akan apa yang sedang dilakukan, disorientasi, bingung dan lupa. 

Dalam keadaan mabuk seseorang bisa saja melakukan aktifitas antisosial termasuk juga melakukan tingkah laku seksual yang tidak aman. Tentunya sangat berbahaya jika mengendarai kendaraan bermotor atau menghidupkan mesin. Alkohol dapat menyebabkan adiksi atau ketagihan dan toleransi penggunaan makin hari makin banyak. 

Walaupun seseorang sudah toleransi untuk volume tertentu tetapi efek samping kronisnya tetap terjadi. Pasien dengan penggunaan alkohol jangka panjang akan menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaannya khususnya pada lambung. Pasien yang menggunakan alkohol kronis akan dengan mudah ditemukan kelainan pada lambungnya. 

”Saya beberapa kali mendeteksi pasien yang secara endoskopi diketahui ada peradangan kronis pada lambung dan mengakui sebagai pengguna alhohol rutin  pada saat konfirmasi setelah pemeriksaan endoskopi. Alkohol akan menyebabakan peradangan kronis pada saluran pencernaan, membentuk erosi sampai tukak usus dan selanjutnya akan menyebabkan perubahan struktur dalam usus sampai berubah menjadi sel ganas (kanker),” ungkap dia. 

Liver  peminum alkohol juga akan mengalami peradangan kronis yang akan berlanjut dengan penciutan hati (sirosis hati) tentu dengan komplikasi lanjutan yang bermacam-macam antara lain pembengkakan pada perut dan terjadi perdarahan pada saluran cernanya. Alkohol juga dihubungkan dengan dengan berbagai kanker antara lain kanker usus besar. 

Pasien peminum alkohol kronis akan mengalami tulang kropos (osteoporosis), mengalami impotensi dan infertilitas. Pada wanita alkohol juga menjadi salah faktor resiko terjadi kanker payudara. Informasi mengenai penggunaan alkohol dosis kecil sedikit yang rutin membawa dampak baik untuk kesehatan ternyata juga masih kontroversi. 

Disisi lain penggunaan rutin walaupun sedikit tetap akan membawa efek samping yang akan timbul dimasa depan. Belum lagi toleransi dari penggunaan sedikit makin lama makin tinggi. Minum alkohol juga tidak boleh dibarengi dengan minum obat tertentu yang mempunyai efek samping mengantuk seperti antihistamin atau antialergi berupa kombinasi obat batuk-pilek. Karena efek penenang dari alkohol akan bertambah berat jika  dikombinasi dengan antihistamin. 

”Akhirnya ternyata pengunaan alkohol lebih banyak dampak buruknya dari pada manfaatnya, sehingga upaya untuk melarang penggunaan alkohol di tengah masyarakat luas memang harus dilakukan tentunya melalui berbagai peraturan,” tutup dokter Ari.



source: http://www.suarapembaruan.com/home/25-juta-orang-di-dunia-meninggal-karena-minum-alkohol-berlebih/16004