Mitos-Mitos Seputar Kuliner Pinggir Jalan di China

Posted by Sangat Unik

detail berita

Banyak mitos seputar makanan China, yang pastinya menjadi momok bagi turis asing bila berlibur ke negara kaya makanan pinggir jalan ini. Simak mitos-mitos dimaksud agar Anda tidak ragu bersantap ketika berada di China.

Pelesir ke luar negeri tentu akan menyenangkan bila turut menjelajahi kuliner lokal. Namun, bila mitos melingkupi kuliner yang akan dicicipi, perasaan tentu menjadi tidak nnyaman.

Nyatanya, beberapa mitos ditemukan pada kuliner China, seperti dilansir CNNgo, Kamis (5/4/2012) berikut ini:

Serangga dan hama jadi makanan pinggir jalan

Anda masih mungkin mendapatkan jajajan semacam ini di beberapa daerah di China, terutama wilayah Houhai dan Nan luo gu xiang, Beijing. Namun, masih banyak kuliner lezat lainnya yang menjadi jajajan pinggir jalan di China.

Meningkatkan kesadaran mengenai keamanan pangan dan standar kebersihan ibarat memberikan tekanan kepada para penjaja serangga dan hama ini. Alhasil, sejumlah kawasan di China melakukan upaya untuk membatasi penjualan makanan seperti ini di seluruh negeri.

Makanan China sarat MSG

Penggunaan MSG di China telah menurun dengan cepat di China selama beberapa dekade terakhir. Kini, restoran sehat yang menjadi ujung tombak gerakan non-MSG kian menjamur di China. Di saat yang sama, makanan kemasan yang penuh MSG dan menyediakan saus tomat juga tersebar.

Sulit menemukan sushi lezat di China

Mencari sushi dan sashimi lezat di China sangat susah. Tenang, Anda bisa menemukannya di Shanghai, yang merupakan komunitas terbesar orang Jepang. Di sini, Anda tidak akan sulit menemukan restoran otentik masakan Jepang yang diracik oleh koki asli Jepang.
Terlalu asin dan berminyak

Kebanyakan masakan China menggunakan garam dan minyak berkadar tinggi, tapi tidak semua. Sichuan dan Hunan terkenal sebagai daerah yang menghasilkan masakan beraroma, Kanton yang terkenal dengan ikan kukus sebagai makanan ringan, dan berbagai daerah lainnya.

Tidak ada roti, hanya beras nasi


China memiliki roti dengan cita rasa manis dan kenyal, bahkan semakin banyak toko roti yang menawarkan variasi rasa lezat dengan tampilan menarik. Banyak juga, terutama di kota-kota besar China, toko roti yang menjual baguette Prancis dan roti impor lainnya

Menu tofu kurang menarik

Rasa pedas, asam dari cuka, serta asin dimiliki oleh stinky tofu. Hidangan ini tersedia di hampir setiap jalan sempit dan gang di China Tengah. Memang, aromanya hampir sama dengan keju mentah, tapi rasa nikmatnya sama kuat dengan sensasi aromanya.

Tidak ada makanan untuk jantung sehat

Daging babi adalah daging yang paling banyak dikonsumsi warga China. Cukup sulit untuk menemukan menu restoran di China tanpa lemak babi sebagai penambah rasa. Di sisi lain, banyak kuil Buddha dan biara-biara di China yang menyajikan menu sayuran dan sering kali tersedia di tempat umum seperti di xianmen Nan Putuo Tang Temple.
 
Semuanya murah


Makan di China lebih mahal dari yang Anda bayangkan, Sebagai contoh, mi goreng di Wuhan, tepatnya di Ibu Kota Provinsi Hubei, China Tengah, harganya sekira USD 1 sedangkan harga mi di Shanghai sekira USD 3-4.

Anjing adalah hidangan umum

Meskipun menu daging anjing dikonsumsi di beberapa bagian China, tapi hal ini kini mulai menjadi sorotan. Pasalnya, baru-baru ini publik marah karena perlakuan yang tidak manusiawi terhadap aktivitas pemotongan anjing. Belum lagi kenyataan bahwa lebih banyak orang mengonsumsi daging anjing, padahal jumlahnya kian sedikit.

source: http://www.okefood.com/read/2012/04/05/299/606263/mitos-mitos-seputar-kuliner-pinggir-jalan-di-china-i