Di Balik Keranjingan Songpop: Pengetahuan dan Kondisi Industri Musik

Posted by Sangat Unik

“Berpacu dalam… melodi!” 
 
Beberapa pembaca mungkin masih akrab dengan seruan khas Koes Hendratmo dalam kuis “Berpacu Dalam Melodi” di TVRI  yang pernah naik daun di era ’90-an. Kuis bertema musik ini punya peraturan sederhana. Peserta menebak pertanyaan berkisar lagu. Ada yang menebak nada, atau sejarah seputar lagu tersebut. Semakin cepat dan semakin banyak poin, Anda menang. 
 
Nah, kini muncul kuis serupa. Namun lain dulu, lain sekarang: kuis musik tak lagi hanya kita tonton secara pasif di televisi. Berkat internet dan media sosial, kita bisa langsung menjadi peserta di game Songpop.
 
Tangkapan layar aplikasi permainan SongpopSongpop menjelma menjadi permainan yang sederhana namun dengan eksekusi yang hebat. Paduan keduanya membuat 4,2 juta orang keranjingan. Tebak-tebakan lagu tak lagi membosankan. Jika Anda seorang pecinta musik, bermain Songpop di waktu senggang bisa menjadi pilihan.
 
Saat mulai bermain, Anda akan disuguhi dengan lima potongan lagu dari playlist tertentu (bisa jadi hit terkini, rock klasik, atau lagu cinta). Saat lagu dimainkan, kita harus adu cepat menebak judul lagu atau penyanyinya. Lawan main kita adalah teman di jejaring sosial Facebook, atau mereka yang alamat email atau username-nya kita ketahui.
 
Dari segi ini, saya menarik kesimpulan bahwa kunci dari Songpop ini adalah sosial : Anda jelas tak bisa bermain sendiri. Bahkan jika Anda tak punya teman di Facebook atau lainnya — Anda bisa klik pilihan random (sembarang), dan Songpop menghubungkan Anda langsung dengan siapa pun yang sedang online saat itu. Duel instan pengetahuan musik bisa cepat digelar.
 
Hebatnya lagi, kita bisa bermain dengan berbagai alat. Saat memakai komputer, kita bisa pakai Facebook. Saat kita berpindah-pindah, kita bisa menggunakan telepon pintar berbasis Android atau iOS. 
 
Dari segi musik, tersedia tantangan dan petualangan yang cukup luas. Katakanlah Anda bermain teratur, kemenangan atau kekalahan akan menambah perbendaharaan lagu yang ditebak. Dengan premis yang sama pula, dalam Songpop Anda diganjar koin yang bisa Anda tukar dengan menambah playlist tertentu yang (mungkin) Anda sukai atau kuasai.
 
Mulai genre pop, rock, punk, bahkan metal, Anda bisa bertualang hingga K-pop, Bollywood, bahkan tebak-tebakan lagu kebangsaan! Menurut appdata.com, pemain Songpop aktif 200 ribu pemain aktif setiap minggunya. Kesederhanaan Songpop membuatnya unggul dibanding aplikasi atau permainan dengan jenis serupa. Fakta ini membuat aplikasi yang diracik Freshplanet tersebut segera dilirik oleh pemain-pemain besar.
 
Jika ditarik kesimpulan sederhana, bermain Songpop bisa meningkatkan pengetahuan musik. Saya juga berpendapat sama, tapi pengetahuan yang diraup bisa jadi tak banyak. Apa yang bisa Anda harapkan dari potongan lagu kurang dari 10 detik (dan dengan mutu yang tak terlalu bagus pula)?
 
Kuis Songpop memang tak berhenti di sana. Pada tahap tertentu kita bisa membeli lagu-lagu yang dimainkan, via iTunes atau Amazon. Namun saya ragu. Saya pribadi akan bermain saja, minus embel-embel pembelian lagu. Jika melihat alur permainan, segi pendalaman musik mungkin bukan fokus Songpop. Lagi pula, mekanisme membeli lagu pun masih sulit di Indonesia.
 
Songpop sangat khas menggambarkan kondisi industri musik terkini, yakni lebih banyak berjualan lagu digital eceran. Tebak per lagu atau artis seakan menjawab tren yang diikuti Songpop: ketengan dan digital. Kita hanya menebak lagu tok, bukan sejarah atau konsep album secara keseluruhan. Cara membeli lagu yang dianjurkan pada bagian tertentu permainan juga sama: eceran per lagu, tepat seperti alur kuis.
 
Oke. Kesampingkan masalah-masalah tersebut. Apakah Songpop layak untuk dimainkan? Jawabannya jelas ya. Dengan basis ribuan lagu dan penyanyi yang beragam lagi pula resmi, aturan permainan sederhana plus eksekusi hebat, Songpop adalah kuis yang layak Anda coba. 

Jika Anda punya koneksi internet yang mumpuni dan media sosial, Songpop bisa dimainkan dan diunduh secara gratis. Dan jika Anda pecinta musik, wanti-wanti saya cuma satu: hati-hati keranjingan!


source: http://id.omg.yahoo.com/blogs/mohammed-ikhwan/di-balik-keranjingan-songpop-pengetahuan-dan-kondisi-industri-musik.html