Kepulauan Flores memang memikat. Alamnya elok, sejarahnya yang juga unik. Termasuk kehadiran Homo floresiensis, manusia purba bertubuh kerdil yang dipercaya sebagai percabangan evolusi manusia. Liang Bua di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), adalah rumah orang-orang pendek itu.
|
Liang Bua |
Istilah Hobbit pertama kali populer lewat trilogi The Lord of the Rings. Dikisahkan, para Hobbit adalah manusia kerdil setinggi rata-rata 3 kaki atau sekitar 1 meter. Para Hobbit yang selalu riang itu mendiami kawasan The Shire. Itu adalah tempat indah dengan rumah-rumah pendek dengan warna hijau rumput. Namun,Liang Bua bukan The Shire....
|
Trilogi The Lord Of The Rings |
Liang Bua adalah sebuah goa kapur di Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai. Tempat itu berada sekitar 14 kilomete di utara Ruteng, ibukota Manggarai. Goa kapur ini begitu besar. Panjangnya sekitar 50 meter dengan lebar 40 meter. Langit-langit tertingginya 25 meter. "Plafon" goa ini berhias stalaktit yang berjuntai-juntai. Liang Bua dalam bahasa Manggarai berarti goa dingin atau goa es dan dipercaya sebagai tempat tinggal Hobbit Flores, julukan Homo florensiensis, lebih dari 10 ribu tahun lalu.
|
Dilihat Dari Luar |
Liang Bua ini lebih kondang sebagai tempat penelitian daripada tempat wisata. Magnet Liang Bua sebagai tempat penelitian terjadi sejak era 1960-an. Saat itu ada seorang pastor bernama Theodore Verhoeven yang mengajar warga desa di Liang Bua. Karena tak ada fasilitas sekolah, pastor Belanda yang mengajar di Seminari Mataloko, Ngada, Flores itu memanfaatkan Liang Bua sebagai ruang kelas.
|
Hiasan Goa |
Saat itulah rasa ingin tahu pastor yang juga arkeolog paruh waktu tersebut tergugah. Sebab dia menemukan banyak fragmen tulang manusia dan aneka gerabah. Pada 1965, di sela-sela mengajar Pastor Verhoeven menggali salah satu bagian lantai Liang Bua. Temuannya cukup mengagetkan. Di kedalaman kurang dari 1 meter, dia menemukan tujuh kerangka manusia modern disertai benda-benda dari masa zaman batu yaitu periuk, kendi, beliung, manik-manik, dan perunggu.
Sejak saat itu, Liang Bua menjadi terkenal sebagai tempat kajian arkeologis yang menyimpan berlaksa daya tarik. Berdasar penelitian itu, tampak bahwa Liang Bua dihuni manusia modern sejak 10 ribu tahun silam. Jauh sebelum itu, ada Hobbit yang menjadikan goa tersebut sebagai rumah.
|
Gapura Liang Bua |
Meski sudah kondang sebagai tempat penelitian dan tempat wisata, suasana Liang Bua masih terasa sepi. Padahal niat menjadikan Liang Bua sebagai tempat rekreasi arkeologis sudah ada. Namun niat itu tampak tak terlalu besar. Sekitar 200 meter sebelum Liang Bua, ada gapura sederhana untuk menyambut pelancong. Tak jauh dari gaputa terdapat sebuah kantor yang menyimpan gambar-gambar sejarah Liang Bua plus patung orang kerdil setinggi 100 cm.
source: http://balibackpacker.blogspot.com/2012/11/liang-bua-goa-manusia-purba-hobbit.html