Situs CNNGo memasukkan Jakarta dalam 10 kota di dunia yang paling dibenci para turis. Bagi turis, ada 5 hal yang paling dibenci dari ibukota Indonesia ini. Apa saja sih?
Hari ini, Senin, (11/6/2012), situs CNNGo menobatkan Jakarta sebagai salah satu kota yang paling dibenci turis. Duduk di peringkat 7, Jakarta memiliki 5 kelemahan yang membuat banyak turis tidak betah.
Hal yang paling dibenci turis dari Jakarta adalah macetnya, mana tahan! Tak lengkap rasanya datang ke Jakarta jika belum terjebak dalam rimba kemacetan di dalamnya. Berada di sini berarti harus terbiasa berada berjam-jam di jalan.
Jalan-jalan di tengah metropolitan juga jadi tantangan tersendiri bagi para turis. Jutaan kendaraan yang lalu lalang di Ibukota memuntahkan asap polusi yang pekat dan menyesakkan dada. Polusi ini pula yang dibenci para traveler.
Hal ketiga yang dibenci turis adalah kemiskinan di Jakarta. Potret kehidupan yang terlihat sangat timpang. Mal-mal besar dan rumah kumuh saling berhimpitan seakan berebut tempat. Pengemis, anak jalanan dan tuna wisma, mudah ditemui di perempatan jalan.
Pemerasan terhadap turis jadi hal keempat yang dibenci para turis. Kalimat Jakarta itu keras sepertinya menjadi pendorong orang-orang yang mengambil kesempatan untuk menipu atau memeras turis yang berlibur ke sana. Sebut saja, jika tidak memiliki teman warga lokal atau tidak kenal kondisi Jakarta, turis asing akan jadi sasaran empuk banyak pihak tidak bertanggung jawab.
Empat hal yang dibenci turis itu dipaksa hilang setelah Anda memasuki mal-mal megah yang tersebar di berbagai pojok Jakarta. Lantai mulus dan toko-toko mewah jadi pemandangan wajib di bangunan-bangunan spektakuler tersebut. Namun rupanya, beda lagi pandangan para wisatawan.
Mal di Jakarta adalah unsur kelima dari yang tidak disukai traveler. Bagi mereka, mal-mal di Jakarta terlalu banyak, seperti penyakit epidemi yang terus bermunculan. Ruang terbuka hijau yang dibutuhkan wisatawan, menyusut entah kemana.
Namun, pergumulan dengan ketidaknyamanan yang ada di Jakarta tidak bisa menghapus cinta seseorang kepada kota metropolitan ini. Dilansir dari CNNGO, seorang ekspat akhirnya jatuh cinta kepada Jakarta setelah 6 bulan tinggal di sini. Menurutnya, kota ini menawarkan wajah yang berbeda bagi setiap pelancong yang datang.
Kesulitan yang ada di kota ini bisa jadi kejutan dengan hasil yang beragam. Jika sang turis memang seorang yang penuh tantangan, bisa jadi ia malah jatuh cinta dan mencandu untuk menjelajah Jakarta lebih dalam. Ia kembali berujar, sekali kenal, Anda takkan puas mengenal lebih jauh Kota Jakarta. Namun bagi mereka yang terbiasa hidup teratur dan nyaman, liburan ke Jakarta bisa jadi kunjungan ke neraka.
Hari ini, Senin, (11/6/2012), situs CNNGo menobatkan Jakarta sebagai salah satu kota yang paling dibenci turis. Duduk di peringkat 7, Jakarta memiliki 5 kelemahan yang membuat banyak turis tidak betah.
Hal yang paling dibenci turis dari Jakarta adalah macetnya, mana tahan! Tak lengkap rasanya datang ke Jakarta jika belum terjebak dalam rimba kemacetan di dalamnya. Berada di sini berarti harus terbiasa berada berjam-jam di jalan.
Jalan-jalan di tengah metropolitan juga jadi tantangan tersendiri bagi para turis. Jutaan kendaraan yang lalu lalang di Ibukota memuntahkan asap polusi yang pekat dan menyesakkan dada. Polusi ini pula yang dibenci para traveler.
Hal ketiga yang dibenci turis adalah kemiskinan di Jakarta. Potret kehidupan yang terlihat sangat timpang. Mal-mal besar dan rumah kumuh saling berhimpitan seakan berebut tempat. Pengemis, anak jalanan dan tuna wisma, mudah ditemui di perempatan jalan.
Pemerasan terhadap turis jadi hal keempat yang dibenci para turis. Kalimat Jakarta itu keras sepertinya menjadi pendorong orang-orang yang mengambil kesempatan untuk menipu atau memeras turis yang berlibur ke sana. Sebut saja, jika tidak memiliki teman warga lokal atau tidak kenal kondisi Jakarta, turis asing akan jadi sasaran empuk banyak pihak tidak bertanggung jawab.
Empat hal yang dibenci turis itu dipaksa hilang setelah Anda memasuki mal-mal megah yang tersebar di berbagai pojok Jakarta. Lantai mulus dan toko-toko mewah jadi pemandangan wajib di bangunan-bangunan spektakuler tersebut. Namun rupanya, beda lagi pandangan para wisatawan.
Mal di Jakarta adalah unsur kelima dari yang tidak disukai traveler. Bagi mereka, mal-mal di Jakarta terlalu banyak, seperti penyakit epidemi yang terus bermunculan. Ruang terbuka hijau yang dibutuhkan wisatawan, menyusut entah kemana.
Namun, pergumulan dengan ketidaknyamanan yang ada di Jakarta tidak bisa menghapus cinta seseorang kepada kota metropolitan ini. Dilansir dari CNNGO, seorang ekspat akhirnya jatuh cinta kepada Jakarta setelah 6 bulan tinggal di sini. Menurutnya, kota ini menawarkan wajah yang berbeda bagi setiap pelancong yang datang.
Kesulitan yang ada di kota ini bisa jadi kejutan dengan hasil yang beragam. Jika sang turis memang seorang yang penuh tantangan, bisa jadi ia malah jatuh cinta dan mencandu untuk menjelajah Jakarta lebih dalam. Ia kembali berujar, sekali kenal, Anda takkan puas mengenal lebih jauh Kota Jakarta. Namun bagi mereka yang terbiasa hidup teratur dan nyaman, liburan ke Jakarta bisa jadi kunjungan ke neraka.
source: http://travel.detik.com/read/2012/06/11/133140/1938002/1025/5-hal-dari-jakarta-yang-paling-dibenci-turis