Para narapidana di Chad ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi. Bahkan saking buruknya kondisi tersebut, hukuman penjara berisiko menjadi hukuman mati bagi mereka, menurut Amnesty International.
Menurut lansiran BBC. dalam sebuah laporan, kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka menyaksikan para tahanan berada dalam sel yang sangat penuh sesak tanpa adanya ventilasi, selama kunjungan mereka ke enam penjara di negara yang terletak di Afrika bagian tengah ini.
Dokumen tersebut juga berisi rincian insiden dimana sembilan tahanan meninggal karena sesak napas, dan tujuh orang lainnya ditembak oleh penjaga.
Amnesty Internasional juga mengatakan bahwa tahanan wanita rentan terhadap serangan seksual.
Kelompok ini juga mengatakan bahwa tim mereka melihat ada anak-anak yang berumur tujuh bulan tinggal dengan ibu mereka dalam sel.
“Itu tidak bisa diterima, kondisi tempat mereka ditahan sangatlah buruk. Ini berarti hukuman penjara beresiko menjadi hukuman mati bagi para tahanan,” kata Christian Mukosa, peneliti Amnesty Internasional di Chad.
“Sebagian besar tahanan yang kita temui berada dalam keadaan yang kurus dan lemah. Beberapa diantaranya dirantai 24 jam sehari. Banyak tahanan yang menderita penyakit kulit, infeksi yang menular lewat seksual, Malaria dan TBC..” tambahnya.
Laporan ini mendesak pihak berwenang dari negara Afrika untuk segera menyelidiki dugaan pelanggaran tersebut.
Pemerintah di N’Djamena sejauh ini memberikan komentar publik mengenai masalah ini.
source: http://www.berita.manadotoday.com/di-chad-hukuman-penjara-sama-saja-dengan-vonis-mati/19164.html