Penemuan ikan hius paus berukuran 13 meter di Pakistan rupanya berbuntut panjang. Seorang warga bernama Qasim Khan terlibat perkelahian dengan pihak berwenang Pakistan karena mengenakan biaya kepada pengunjung yang ingin melihat ikan tersebut.
Diberitakan ABC, Jumat (10/2/2012), awalnya Qasim mematok tarif sebesar 22 sen setiap melihat hiu paus raksasa yang dia beli dari nelayan itu. Qasim membeli ikan seberat 20 ton itu seharga US$ 2.200.
Para pengunjung berbondong-bondong untuk melihat itu. Mereka rela membayar untuk menyaksikan hiu coklat dan putih berbintik, yang diletakkan di bawah sebuah tenda kain di sebelah pelabuhan.
Orang-orang berkerumun di sekitar untuk menempatkan tangan mereka pada ikan besar tersebut, sambil memotretnya. Mereka mengabaikan bau menyengat ikan yang mulai membusuk.
Tapi rupanya polisi tidak suka dengan tarif yang dikenakan oleh Qasim. Alasannya, Dinas Perikanan Pakistan telah memutuskan bahwa semua orang harus diperbolehkan untuk melihat hiu secara gratis. Qasim pun menolak dan menyembunyikan hiu tersebut di bawah selembar kain raksasa warna hijau yang sebelumnya ia gunakan sebagai tenda.
Langkah ini memicu permainan kucing dan tikus ala komik antara Qasim dan polisi. Polisi memerintahkan dia untuk melepas penutup, yang dia turuti sebentar lalu dipasang kembali.
"Kita diminta untuk melindungi dan memfasilitasi setiap orang untuk melihat ikan langka ini, tetapi orang ini tidak mengizinkan," kata inspektur polisi Mohammad Aslam di lokasi kejadian.
Qasim pun membalas dengan mengatakan dia membayar mahal untuk itu. "Untuk mengembalikan uang saya, saya hanya mentarifkan 20 rupee per tiket, tetapi pihak dinas perikanan menarik dan telah merampas keberuntungan saya ini," katanya.
Pertengkaran itu membuat marah beberapa ratusan orang yang berkerumun di sekitar ikan.
"Kami datang ke sini untuk melihat ikan setelah pemberitaan media, tetapi kami kecewa mereka tidak memungkinkan kita untuk melihatnya," kata seorang pengusaha muda, Sohail Shah.
Hiu paus, yang diyakini tumbuh hingga 65 kaki (20 meter) panjangnya, adalah ikan terbesar di laut dan makanan utamanya adalah plankton, cumi-cumi dan ikan kecil. Mereka ditemukan di laut beriklim tropis dan hangat, dan tidak berbahaya bagi manusia.
Diberitakan ABC, Jumat (10/2/2012), awalnya Qasim mematok tarif sebesar 22 sen setiap melihat hiu paus raksasa yang dia beli dari nelayan itu. Qasim membeli ikan seberat 20 ton itu seharga US$ 2.200.
Para pengunjung berbondong-bondong untuk melihat itu. Mereka rela membayar untuk menyaksikan hiu coklat dan putih berbintik, yang diletakkan di bawah sebuah tenda kain di sebelah pelabuhan.
Orang-orang berkerumun di sekitar untuk menempatkan tangan mereka pada ikan besar tersebut, sambil memotretnya. Mereka mengabaikan bau menyengat ikan yang mulai membusuk.
Tapi rupanya polisi tidak suka dengan tarif yang dikenakan oleh Qasim. Alasannya, Dinas Perikanan Pakistan telah memutuskan bahwa semua orang harus diperbolehkan untuk melihat hiu secara gratis. Qasim pun menolak dan menyembunyikan hiu tersebut di bawah selembar kain raksasa warna hijau yang sebelumnya ia gunakan sebagai tenda.
Langkah ini memicu permainan kucing dan tikus ala komik antara Qasim dan polisi. Polisi memerintahkan dia untuk melepas penutup, yang dia turuti sebentar lalu dipasang kembali.
"Kita diminta untuk melindungi dan memfasilitasi setiap orang untuk melihat ikan langka ini, tetapi orang ini tidak mengizinkan," kata inspektur polisi Mohammad Aslam di lokasi kejadian.
Qasim pun membalas dengan mengatakan dia membayar mahal untuk itu. "Untuk mengembalikan uang saya, saya hanya mentarifkan 20 rupee per tiket, tetapi pihak dinas perikanan menarik dan telah merampas keberuntungan saya ini," katanya.
Pertengkaran itu membuat marah beberapa ratusan orang yang berkerumun di sekitar ikan.
"Kami datang ke sini untuk melihat ikan setelah pemberitaan media, tetapi kami kecewa mereka tidak memungkinkan kita untuk melihatnya," kata seorang pengusaha muda, Sohail Shah.
Hiu paus, yang diyakini tumbuh hingga 65 kaki (20 meter) panjangnya, adalah ikan terbesar di laut dan makanan utamanya adalah plankton, cumi-cumi dan ikan kecil. Mereka ditemukan di laut beriklim tropis dan hangat, dan tidak berbahaya bagi manusia.
source: http://www.detiknews.com/read/2012/02/10/025745/1838939/1148/gara-gara-ikan-hiu-13-meter-warga-pakistan-ribut-dengan-polisi?9911012