Penampilan David De Gea sepanjang musim ini memang belum terbilang luar biasa. Namun, dari statistik yang ditunjukkannya, kiper asal Spanyol itu punya kemampuan yang menjanjikan.
Mulai dari kebobolan gol Edin Dzeko di Community Shield dan Shane Long di pekan pertama Premier League hingga dihujani enam gol oleh pemain-pemain Manchester City, musim perdana De Gea bersama Manchester United memang penuh cerita. Entah itu cerita bagus ataupun buruk.
De Gea dipuji tampil bagus ketika berhasil memblok penalti Robin van Persie atau menghalau berbagai usaha pemain-pemain Liverpool ketika 'Setan Merah' bermain imbang 1-1 di Anfield. Selebihnya, ia juga kerap mendapatkan sorotan dan kritikan.
Cerita mengenai dirinya juga dibumbui persaingan internal dengan Anders Lindegaard, kiper asal Denmark yang juga membidik posisi kiper utama The Red Devils. Namun demikian, Sir Alex Ferguson tidak ambil pusing. Baginya, De Gea adalah kiper bagus. Ketika MU disingkirkan Liverpool di babak keempat Piala FA, manajer asal Skotlandia itu memilih untuk mengritik performa lini belakang timnya.
Sir Alex bisa jadi benar ketika melihat catatan statistik De Gea. Kiper berusia 21 tahun itu sudah tampil membela MU 15 kali di Premier League. Dalam 15 kesempatan itu, ia sudah 20 kali kebobolan dan hanya mencatat 15 clean-sheet. Kebobolan terbanyak yang dideritanya adalah ketika MU ditaklukkan City 1-6.
Melihat catatan itu, De Gea memang tidak bisa dibilang luar biasa. Namun, melihat dari sudut pandang penyelamatan gawang yang sudah dilakukannya, sulit rasanya menyebut mantan penjaga gawang Atletico Madrid ini sebagai kiper jelek.
Sepanjang 15 pertandingan tersebut, De Gea sudah menerima 83 shots on target yang dilepaskan lawan. Catatan tersebut adalah salah satu yang terbanyak di Premier League. Dari jumlah itu, De Gea berhasil melakukan 62 saves. Terakhir, kala bermain melawan Chelsea, Minggu (5/2/2012), De Gea enam kali melakukan penyelamatan.
Jumlah penyelamatan De Gea memang masih kalah dari kiper utama dua tim peringkat empat besar lainnya; Joe Hart dan Brad Friedel. Hart sudah melakukan 68 penyelamatan, sementara Friedel 79. Namun, keduanya bermain lebih banyak ketimbang De Gea. Hart sudah tampil 24 kali, sedangkan Friedel 23 kali.
Bagaimana perbandingannya dengan Petr Cech? Penjaga gawang nomor satu Chelsea itu sudah bermain sebanyak 22 kali, namun baru melakukan 51 penyelamatan.
Tak heran kalau kemudian Sir Alex masih mempertahankan kiper yang dibelinya dengan harga 18 juta poundsterling tersebut. "Kami telah melihat bakat yang dimilikinya dan dalam dua atau tiga tahun lagi, Anda akan melihat semuanya. Dia punya awal yang sulit namun dia sungguh hebat untuk kami hari ini," ucapnya seusai laga melawan Chelsea.
Di sisi lain, banyaknya jumlah shots on target lawan mungkin bisa menjadi indikasi untuk Sir Alex, betapa lini tengah dan lini belakang timnya acapkali limbung menghadapi agresivitas lawan.
Mulai dari kebobolan gol Edin Dzeko di Community Shield dan Shane Long di pekan pertama Premier League hingga dihujani enam gol oleh pemain-pemain Manchester City, musim perdana De Gea bersama Manchester United memang penuh cerita. Entah itu cerita bagus ataupun buruk.
De Gea dipuji tampil bagus ketika berhasil memblok penalti Robin van Persie atau menghalau berbagai usaha pemain-pemain Liverpool ketika 'Setan Merah' bermain imbang 1-1 di Anfield. Selebihnya, ia juga kerap mendapatkan sorotan dan kritikan.
Cerita mengenai dirinya juga dibumbui persaingan internal dengan Anders Lindegaard, kiper asal Denmark yang juga membidik posisi kiper utama The Red Devils. Namun demikian, Sir Alex Ferguson tidak ambil pusing. Baginya, De Gea adalah kiper bagus. Ketika MU disingkirkan Liverpool di babak keempat Piala FA, manajer asal Skotlandia itu memilih untuk mengritik performa lini belakang timnya.
Sir Alex bisa jadi benar ketika melihat catatan statistik De Gea. Kiper berusia 21 tahun itu sudah tampil membela MU 15 kali di Premier League. Dalam 15 kesempatan itu, ia sudah 20 kali kebobolan dan hanya mencatat 15 clean-sheet. Kebobolan terbanyak yang dideritanya adalah ketika MU ditaklukkan City 1-6.
Melihat catatan itu, De Gea memang tidak bisa dibilang luar biasa. Namun, melihat dari sudut pandang penyelamatan gawang yang sudah dilakukannya, sulit rasanya menyebut mantan penjaga gawang Atletico Madrid ini sebagai kiper jelek.
Sepanjang 15 pertandingan tersebut, De Gea sudah menerima 83 shots on target yang dilepaskan lawan. Catatan tersebut adalah salah satu yang terbanyak di Premier League. Dari jumlah itu, De Gea berhasil melakukan 62 saves. Terakhir, kala bermain melawan Chelsea, Minggu (5/2/2012), De Gea enam kali melakukan penyelamatan.
Jumlah penyelamatan De Gea memang masih kalah dari kiper utama dua tim peringkat empat besar lainnya; Joe Hart dan Brad Friedel. Hart sudah melakukan 68 penyelamatan, sementara Friedel 79. Namun, keduanya bermain lebih banyak ketimbang De Gea. Hart sudah tampil 24 kali, sedangkan Friedel 23 kali.
Bagaimana perbandingannya dengan Petr Cech? Penjaga gawang nomor satu Chelsea itu sudah bermain sebanyak 22 kali, namun baru melakukan 51 penyelamatan.
Tak heran kalau kemudian Sir Alex masih mempertahankan kiper yang dibelinya dengan harga 18 juta poundsterling tersebut. "Kami telah melihat bakat yang dimilikinya dan dalam dua atau tiga tahun lagi, Anda akan melihat semuanya. Dia punya awal yang sulit namun dia sungguh hebat untuk kami hari ini," ucapnya seusai laga melawan Chelsea.
Di sisi lain, banyaknya jumlah shots on target lawan mungkin bisa menjadi indikasi untuk Sir Alex, betapa lini tengah dan lini belakang timnya acapkali limbung menghadapi agresivitas lawan.
source: http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2012/02/06/123359/1835063/72/statistik-de-gea-berbicara?b99220270