Stres dan kebahagiaan sebagai dua kutub yang berlawanan. Bahkan, dampak stres sebenarnya tidak seburuk yang kita kira. Bahkan orang yang tidak pernah menghadapi kesulitan telah kurang bahagia dibandingkan mereka yang mampu mengelola stres dalam hidupnya.
Stres yang kronis dapat membahayakan, bahkan menimbulkan penyakit. Kuncinya adalah untuk menyeimbangkan antara stres dan relaksasi. Menyimpulkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Arah dalam Psychological Science.
Para peneliti mengatakan hasil penelitian mereka sangat penting bagi pemahaman kita tentang ketahanan atau ketahanan dalam menghadapi tantangan. Menurut mereka, kemampuan untuk menghadapi situasi stres adalah inti dari ketahanan untuk tantangan hidup.
Dengan kata lain, jika kita dapat menangani stres dengan baik, kita menjadi lebih "tangguh" karena percaya kekuatan dari dalam diri kita sendiri. Kami menjadi lebih percaya diri dan tentu saja membawa rasa kebahagiaan.
Karena itu, jangan menghindar dari masalah. Jika masalahnya adalah stres, menganggapnya sebagai alat pelatihan untuk ketahanan bangunan yang membuat kita kuat.
Sementara itu, studi lain mengatakan, salah satu cara untuk mengatasi stres adalah dengan meluangkan waktu khusus untuk khawatir. Misalnya, selama 20 menit dalam satu hari untuk merasa cemas dan khawatir. Penelitian menunjukkan orang-orang yang meluangkan waktu untuk khawatir tentang hal itu rasa kecemasan akan berkurang secara alami sepanjang hari.
source: http://healthpasion.blogspot.com/2012/02/ternyata-stres-dapat-membuat-kita.html
