Kapten Rusia, Andrei Arshavin, memicu perselisihan dengan suporter Rusia. Menurut sang kapten, kekecewaan suporter usai tim Beruang Merah tersingkir di kejuaraan Eropa 2012 bukan urusan para pemain.
Arshavin berbicara langsung dengan suporter Rusia di hotel tempat tim menginap di Warsawa usai kalah ditekuk 0-1 oleh Yunani, Sabtu 16 Juni lalu. Hasil itu membuat Rusia harus angkat koper lebih cepat, padahal mereka amat diunggulkan bisa lolos dari Grup A.
"Faktanya kami tidak bisa memenuhi ekspektasi kalian. Tapi, itu bukan urusan kami," ujar Arshavin, seperti dikutip Gazeta.ru. "Itu adalah masalah kalian. Ketika nanti saya duduk di kantor legislatif Duma, baru saya akan dimintai pertanggungjawaban di depan Anda," lanjutnya.
"Kami kalah karena kami tidak bisa mencetak gol dan Yunani bisa. Pembicaraan ini tidak akan mengubah hasil pertandingan," tutur pemain yang dipinjamkan Arsenal ke Zenit St. Petersburg itu.
Komentar Arshavin ternyata memicu rasa kesal dari mantan ketua umum asosiasi sepakbola Rusia dan Wakil Presiden FIFA, Vyacheslav Koloskov, yang megaskan Arshavin tidak pantas menyandang ban kapten.
"Ucapan seperti itu tidak pantas diucapkan seorang kapten," ujar Koloskov padaChampionat.com. "Arshavin tidak pernah berada di posisi mereka, yang hadir dengan uang sendiri dan menempuh perjalanan jauh hanya untuk memberikan dukungan pada tim," lanjutnya.
"Baru-baru ini, saya bertemu dengan orang-orang dari Yuzhno-Sakhalinsk (bagian paling timur Rusia), yang khusus datang untuk menonton pertandingan yang bagus dan memberi dukungan pada timnas. Banyak dari mereka membahayakan kondisi kesehatan mereka," jelas Koloskov.
"Seluruh tim seharusnya memuji perjuangan mereka. Tapi, malah kapten tim mengatakan hasil ini bukan masalah tim, tapi masalah para suporter. Saya merasa kapten seperti ini seharusnya tidak berada dalam tim," tutur pria yang sukses membuat Rusia jadi tuan rumah Piala Dunia 2018 itu, dengan kesal.
Rasa kecewa yang dirasakan Arshavin memang bisa dimengerti. Rusia sempat memuncaki klasemen grup A setelah menggasak Republik Ceko 4-1 dan menahan imbang tuan rumah Polandia, 1-1. Namun, kekalahan pada laga terakhir memaksa Rusia harus rela posisinya disalip Ceko dan Yunani.
Arshavin berbicara langsung dengan suporter Rusia di hotel tempat tim menginap di Warsawa usai kalah ditekuk 0-1 oleh Yunani, Sabtu 16 Juni lalu. Hasil itu membuat Rusia harus angkat koper lebih cepat, padahal mereka amat diunggulkan bisa lolos dari Grup A.
"Faktanya kami tidak bisa memenuhi ekspektasi kalian. Tapi, itu bukan urusan kami," ujar Arshavin, seperti dikutip Gazeta.ru. "Itu adalah masalah kalian. Ketika nanti saya duduk di kantor legislatif Duma, baru saya akan dimintai pertanggungjawaban di depan Anda," lanjutnya.
"Kami kalah karena kami tidak bisa mencetak gol dan Yunani bisa. Pembicaraan ini tidak akan mengubah hasil pertandingan," tutur pemain yang dipinjamkan Arsenal ke Zenit St. Petersburg itu.
Komentar Arshavin ternyata memicu rasa kesal dari mantan ketua umum asosiasi sepakbola Rusia dan Wakil Presiden FIFA, Vyacheslav Koloskov, yang megaskan Arshavin tidak pantas menyandang ban kapten.
"Ucapan seperti itu tidak pantas diucapkan seorang kapten," ujar Koloskov padaChampionat.com. "Arshavin tidak pernah berada di posisi mereka, yang hadir dengan uang sendiri dan menempuh perjalanan jauh hanya untuk memberikan dukungan pada tim," lanjutnya.
"Baru-baru ini, saya bertemu dengan orang-orang dari Yuzhno-Sakhalinsk (bagian paling timur Rusia), yang khusus datang untuk menonton pertandingan yang bagus dan memberi dukungan pada timnas. Banyak dari mereka membahayakan kondisi kesehatan mereka," jelas Koloskov.
"Seluruh tim seharusnya memuji perjuangan mereka. Tapi, malah kapten tim mengatakan hasil ini bukan masalah tim, tapi masalah para suporter. Saya merasa kapten seperti ini seharusnya tidak berada dalam tim," tutur pria yang sukses membuat Rusia jadi tuan rumah Piala Dunia 2018 itu, dengan kesal.
Rasa kecewa yang dirasakan Arshavin memang bisa dimengerti. Rusia sempat memuncaki klasemen grup A setelah menggasak Republik Ceko 4-1 dan menahan imbang tuan rumah Polandia, 1-1. Namun, kekalahan pada laga terakhir memaksa Rusia harus rela posisinya disalip Ceko dan Yunani.
source: http://bola.vivanews.com/news/read/326839-komentar-arshavin-picu-amarah-rusia