Seorang bocah asal China memiliki sepasang mata kucing yang tak biasa: berwarna biru, memancarkan cahaya biru kehijauan saat disorot lampu senter, dan konon bisa melihat dalam gelap, seperti halnya kucing.
Kemampuan Nong Yousui, nama bocah itu, melihat kemungkinkan dia mengisi kuosioner saat duduk di tengah kegelapan -- demikian ungkap seorang reporter yang mengunjungi kampung halamannya di Dahua, China, tiga tahun lalu.
Rekaman Nong dan kemampuannya yang tak biasa sebenarnya muncul ke publik 2009 lalu. Namun, baru-baru ini kemampuannya yang aneh kembali heboh di dunia maya. Jika benar bocah itu memiliki kelainan, mutasi genetik yang membuatnya bisa menyala dalam gelap, ini akan menjadi obyek analisa menarik bagi para ilmuwan, ahli biologi evolusi, dan insinyur genetik.
Seperti dimuat situs sains Life Little Mysteries, 31 Januari 2012 mengatakan, para ahli yang telah menganalisa video tentang Nong, mengatakan, bocah itu memiliki warna iris mata yang luar biasa dari sisi etnisitasnya. Namun, mata seperti itu bukan lompatan dalam evolusi manusia.
Bagaimana dengan kemampuannya melihat dalam gelap? Menurut ahli, kemampuan ini dimungkinkan berkat lapisan sel, yang disebut tapetum lucidum, yang ada di mata kucing dan hewan malam lainnya.
Lapisan tipis ini adalah 'retroreflektor'. Cara kerjanya, saat cahaya mengenainya, ia akan merefleksikan cahaya secara langsung melalui jalan masuknya. Ia akan menguatkan sinyal yang tertangkap retina, memungkinkan hewan melihat dalam kondisi cahaya sangat rendah. Retroreflektor juga mengakibatkan mata kucing menyala saat malam hari.
Menurut para ilmuwan, jika mata Nong memang seperti mata kucing, cara kerja indra penglihatannya niscaya sama. "Tidak sulit untuk menguji apakah mata anak itu bersifat retroreflektor, yang bisa mengindikasikan keberadaan tapetum lucidum," kata Nathaniel Greene, fisikawan dari Bloomsburg University of Pennsylvania, yang mempelajari soal retroreflektor.
Nyatanya dalam rekaman video yang beredar, tes itu telah dilakukan.
Seorang guru mengklaim mata Nong akan bersinar jika disorot senter. Namun, reporter televisi yang merekamnya tidak dapat menangkap efek tersebut. Juga, tak bisa merekam efek menyala mata bocah itu dalam gelap. Padahal, menurut dokter spesialis mata anak di State University of New York, James Reynolds, "video bisa merekam sinar mata secara mudah, seperti film tentang macan tutul di malam hari."
Selain itu, tak ada mutasi genetik tunggal yang bisa memproduksi format dan fungsi tapetum lucidum. Menurut Reynolds, harus melalui mutasi yang terjadi secara bertahap.
Lalu, bagaimana dengan kemampuan Nong mengisi kuosioner dalam gelap? Menurut ahli, meski dia tak punya mata kucing, ia mungkin memiliki kemampuan melihat dalam gelap yang baik, di atas rata-rata orang lain.
Nong mungkin memiliki batang retina yang kaya, misalnya, retina yang memiliki sel deteksi cahaya yang jauh lebih banyak. Atau ada kemungkinan lain, video itu bisa saja tipuan.
"Sulit untuk mengatakan, apa yang terjadi sebenarnya dengan bocah ini," kata Dennis Brooks, dosen oftalmologi di University of Florida's College of Veterinary Medicine. "Sebaiknya, ia diperiksa oleh dokter spesialis mata secara langsung."
source: http://azberita.blogspot.com/2012/02/bocah-di-china-mempunyai-sepasang-mata.html