"Tak sehat memelototi tweet feed berjam-jam sepanjang hari," kata Stone seperti dilansir The Globe Mail, Kamis (23/2/2012).
Dalam sebuah diskusi, Stone menyarankan agar setiap pengguna mengakses Twitter pada frekuensi yang wajar ketimbang mengorbankan seluruh waktu dan sebagian besar hidup pada jejaring sosial populer tersebut.
Meski demikian, dia tak memungkiri kekagumannya akan pengaruh Twitter. Situs berciri khas 140 karakter ini memiliki andil besar terhadap arus informasi yang beredar ke publik.
"Twitter menghubungkan jutaan orang dan telah digunakan dalam berbagai peristiwa perubahan sosial seperti gelombang protes di negara Arab dan menimbulkan pergerakan pro-demokrasi di Timur Tengah," jelasnya memberi contoh.
Dia lantas mengenang saat pertama kali para pendirinya membuat Twitter. Disebutkannya, situs tersebut semula dibuat hanya untuk kesenangan. Sama sekali tidak terpikir olehnya, fungsi Twitter kini menjadi lebih luas.
source: http://baccalah.blogspot.com/2012/02/tak-sehat-memelototi-twitter-sepanjang.html#ixzz1nCJYxKEm
